Perayaan untuk si gadis pemalu

16 3 0
                                    

Cedric Dergant mengintip untuk melihat siapa yang ada di dapur. Tapi tak seorang pun dia temukan. Alhasil anak itu pun sarapan sendirian, dengan sup kacang yang bedindenya buat. Cedric bergumam sendirian, seharusnya tadi dia bangun lebih pagi. Seusai meminum susunya, pandangannya beralih ke pintu belakang, yang menuju halaman belakang dan kebun, knop pintu itu berputar dan menampakkan seorang pria jakung, yang memiliki ginger hair dan mata hazelnya yang indah.

"Selamat pagi, Tuan. Nyonya mencari anda, nyonya bilang, dia akan menunggu di halaman belakang, tepatnya di ayunan," lapor Kay dengan sopan. Dia tersenyum sebagai tanda ramahnya. Cedric mengangguk, kemudian berterima kasih atas pesan itu

Kaki kecilnya segera berlari menuju halaman belakang, dilihatnya sekeliling, anak laki-laki itu tersenyum gembira kala mendapati Mamanya duduk bersantai di ayunan. Bersama Maria, wanita itu mengobrol kecil sambil menikmati secangkir teh. Meja di hadapannya itu dipenuhi oleh pernak pernik menjahit. Genivee menepuk-nepuk tempat kosong di sebelahnya, segera Cedric pun duduk di sana.

"Hari ini, Mama berjanji untuk mengajariku membuat boneka dari benang woll, kan?" tanya Cedric bersemangat.

"Yap, benar sekali! Karena tiga hari lagi, temanmu, Claudine akan berulang tahun, dan kita harus memberinya hadiah, kan? Karena Claudine tertarik dengan boneka dari benang woll, Mama akan ajarkan caranya," tutur Genivee sambil melirik putranya yang menyimak dengan serius.

"Lalu kita akan membuat boneka yang mirip dengannya?" tanya Cedric, mengambil kancing berwarna hijau terang. Genivee mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama, mereka disibuki dengan membuat boneka benang woll itu. Kemampuan Genivee dalam membuat hal seperti itu tidak usah diragukan lagi. Cedric juga cepat mengerti, anak itu mempraktekkannya langsung. Saat mamanya membuat boneka yang mirip dengan Maria, Cedric berusaha mengikuti intruksi wanita itu, dengan benang woll yang digunakan, selaras dengan Claudine. Tak terasa berjam-jam mereka menghabiskan waktu dengan membuat boneka benang woll itu, sudah ada lima boneka, yang sebagian besar Genivee buat.

Cedric mengambil boneka yang mirip dengan Claudine. gaun putih berenda yang dikenakannya sangat cocok, dengan rambut blonde dan emerald eyesnya yang indah. Sementara itu, Genivee sibuk memanggil adik laki-laki bedindenya itu, kemudian menghadiahi kakak-adik itu boneka yang mirip dengan mereka. Genivee juga menerima hadiah dari Maria yang ikut belajar membuat boneka tadi. Sambil bermain-main boneka yang mirip dengannya, Cedric berpikir tentang boneka benang woll di sampingnya, nanti bagaimana dia membungkusnya? Warna kesukaan Claudine apa? Dia berdiskusi sendiri, kemudian mengangguk kecil ketika sudah menemukan jawabannya.

***

Keluarga Madison disibukkan dengan pesta untuk gadis kecil mereka. Ovhia sibuk membuat kue bersama para bedinde, suaminya, Nicholas Madison juga ikut membantu menghias ruang tamu sebagai tempat pesta. Ayah dari dua anak itu memang jarang terlihat, karena dia sibuk dengan bisnisnya yang berada di kota lain. Claudine juga mempunyai seorang kakak perempuan, Carolle Madison namanya, usianya sekitar 18 tahun, dia baru saja menyelesaikan sekolahnya dan dengan sigap membantu keluarganya dalam menyiapkan acara.

Carolle lebih sering tinggal di rumah neneknya. Gadis itu bersekolah di kota lain, dikarenakan keseriusannya dalam menuntut ilmu, dia berpisah cukup lama dengan keluarganya. Kali ini, gadis itu menyempatkan untuk datang ke pesta ulang tahun adik kesayangannya. tak lupa mengajak neneknya yang sudah lama ingin melihat cucunya. Kadang orang-orang lupa dengan keberadaan Carolle, anak itu memang penyendiri, dia juga jarang berinteraksi dengan orang lain. Namun aslinya, dia gadis yang berbeda dengan perempuan sebayanya, dia lebih suka aktivitas pasif dan menghabiskan diri untuk membaca buku, di perpustakaan kecilnya. Dia cenderung ramah dan pemberani, tapi karena dia suka menyendiri, banyak orang yang menyimpulkan, bahwa Carolle gadis pemalu seperti adiknya.

A Ceramic DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang