You and I

70 8 0
                                    

"Had a goodnight?"

"What do you mean good night? It's obviously a wonderful night."

Napas Kai memburu begitu kekehan Soobin dan Yeonjun menemani sarapan mereka. Beomgyu, secara kontinu, memandang Kai, lalu Soobin dan Yeonjun. Mulutnya yang tadi bergerak cepat mengunyah kini melambat.

"You know those two, dude. Just eat," bisik Taehyun yang berada di samping Kai.

Tak menghiraukan ucapan Taehyun, pria besar dengan nama belakang Huening itu bangkit dari duduknya. Suara decitan kursi dan hentakan tangan pada meja cukup untuk membuat seisi restoran hotel menatap ke arah meja lima orang pria. Soobin dan Yeonjun yang sebelumnya tertawa tanpa henti kini memandang satu sama lain.

"Kai, it's alright. Calm down," Taehyun berusaha menenangkan.

Kai melempar senyum pada keempt orang temannya secara bergantian. "Aku harus pergi sekarang. Ada yang harus kulakukan. Enjoy your breakfast!"

"Hei, hei, Kai, tunggu!"

Taehyun beranjak mengejar Kai dengan tubuh tingginya yang kini menghilang dari penglihatan. Bersamaan dengan itu, Beomgyu mengeluarkan ponsel dari dalam saku hoodie yang ia kenakan. Suara ketikan mengiringi perbincangan Soobin dan Yeonjun.

"That was too much,"

"Yeah, tidak seharusnya kita mengatakan itu,"Yeonjun membalas Soobin.

"I guess we're in trouble now. Kalian seharusnya tahu manusia itu berubah menjadi monster saat ia marah," Beomgyu menimbrung tiba-tiba.

"Just shut your mouth if you can't give any solution, you bear."

"What, you fox?!"

"Ingin kemana kau sekarang? Sebentar lagi kau ada rehearsal."

"Kau kira aku akan kemana?" Kai menaikkan kedua alisnya. Mulutnya tak henti mengunyah permen karet.

"Come on!" Langkah besar Kai membawanya menjauh dari sang teman. Entah memang bawaan dari lahir atau yang lain, sudah menjadi kebiasaannya meninggalkan orang lain. Tidak, tidak dalam hal hubungan. Ia bahkan tidak memiliki pengalaman dalam hal itu.

"Ayolah aku lelah. Aku tidak ingin mengekorimu setiap saat," ucap Taehyun yang mengikuti Kai dari belakang.

"Tidak ada yang menyuruhmu untuk pergi ke gym malam-malam. Lagipula kau tidak perlu ikut," timpal Kai dengan memainkan kunci mobil yang ada di tangannya tanpa menoleh ke belakang.

"Ini masih pagi Kai. Jangan coba-coba untuk pergi ke club." Perkataan Taehyun berhasil membuat langkah pria dengan nama belakang Huening itu terhenti.

Kai memiringkan kepalanya sembilan puluh derajat, "You know exactly I already quit going to that place."

Kini pria itu berbalik arah dan berjalan menghampiri temannya yang mematung di tempat.

"What? Kau bisa saja berubah pikiran. Tidak ada yang tidak mungkin."

"Stop assuming things. Ikutlah jika kau ingin ikut."

Lagi-lagi Taehyun tertinggal. Ia hanya bisa menghela napas kasar sebelum sedikit berlari untuk menyusul. Sudah 10 tahun ia kenal dengan pria yang sekarang hanya berjarak beberapa meter dengannya. Namun tampaknya hal itu tidak membuatnya dapat dengan mudah membaca pikiran sang teman. Ia tidak habis pikir dengan itu.

Pluk

Ekspresi kaget terpampang jelas di wajah Taehyun. Bagaimana tidak? Sebuah kunci mobil baru saja menampar wajah tampannya itu. Sakit. Tapi ia memilih untuk menahannya agar tak ditertawakan.

Runway | Huening Kai x Shin YunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang