Jangan lupa follow, vote, komen, dan share cerita ini ke teman/medsos kalian.
Instagram account 1: @scrtkaa_
Instagram account 2: @wpmatchalp_°°°°
Aksara membawa Verra ke taman belakang SMACA. Dia tidak tahu kenapa langkah kakinya membawa mereka kesini.
Verra juga hanya diam ketika tanganya di tarik Aksara. Dia hanya menurut ntah Aksara akan membawanya kemana. Saat sampai di taman, Verra baru berani membuka suara.
"Ngapain kita kesini?"
"Gue gatau."
"Ekhem, tangan lo."
Aksara yang baru sadar lantas melepaskan tautan mereka. Dia berjalan ke kursi yang ada di bawah pohon. Lalu di susul Verra. Mereka duduk bersama dengan tetap berjarak.
Disini lumayan sepi, karena kebanyakan murid masih ada di kantin. Tidak ada perbincangan apapun, hanya suasa canggung dan suara kicauan burung yang menghiasi taman pagi ini.
"Sorry." Ujar Aksara tiba-tiba yang membuat Verra menoleh ke arahnya.
"Untuk?"
"Tanpa seizin lo gue narik lo tadi."
"No problem."
Hanya itu yang mereka ucapkan. Setelahnya kembali canggung lagi. Keduanya di sibukkan dengan isi pikiran masing-masing.
Mereka tidak tahu apa yang ingin mereka bicarakan. Mungkin banyak yang ingin salah satunya ucapkan, tapi tidak mempunyai nyali yang besar untuk mengutarakanya.
"Makasih, daritadi lo udah bantuin gue." Verra tidak tahan dengan keheningan ini. Dia memutuskan memulai topik yang entah bisa panjang atau tidak nanti.
"Hm."
"Ham hem ham hem mulu, ngomong kek."
Aksara menoleh sebenatar ke arah Verra. Menatapnya datar tanpa ekspresi. Verra yang di tatap seperti itu merasa sedikit takut. Apakah yang di ucapkanya salah?
"By the way, kok lo tau nama gue?"
"Nametag lo."
"Hah? Nametag?"
Verra lalu mencari nametag yang ada di seragamnya, namun tidak ada. Aksara yang melihat hal bodoh yang dilakukan Verra berdecak.
"Di caffe waktu itu."
"O-oh, bilang dong."
"Kenapa lo mau nolong gue tadi?" Tanya Verra lagi.
"Salah?"
"Ya nggak juga." Setelah itu, keadaan menjadi hening lagi.
10 menit mereka disini, tanpa ada kata yang keluar dari mulut mereka. Jam istirahat akan berakhir 10 menit lagi. Saat Verra sibuk dengan pikiranya, dia terkejut ketika Aksara tiba-tiba meletakkan kepalanya di paha Verra.
Dia merubah posisinya menjadi tidur, dengan menjadikan paha Verra bantal. Aksara memejamkan matanya, lalu menutup wajahnya menggunakan lengan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionJangan lupa follow, vote, komen, dan share cerita ini ke teman/medsos kalian!! Happy Reading. Asmaraloka adalah coretan kisah mengenai dua remaja yakni Aksara Niskala Lazuardi, sang permata biru Cakranusantara. Dan Renjana Verra Amarta, gadis can...