Jangan lupa follow, vote, komen, dan share cerita ini ke teman/medsos kalian.
Instagram account 1: @scrtkaa_
Instagram account 2: @wpmatchalp_°°°°
Jam pulang sudah tiba, Aksara menuntun Verra berjalan keluar UKS. Seperti yang dikatakan Aksara, dia akan mengantarkan Verra pulang.
Saat akan menuruni tangga yang ada di luar gedung, langkah mereka terhenti karena teriakan panggilan dari 2 cewe yang menggema dari belakang.
"VERRA."
Suara itu beberapa kali Aksara dengar, dan membuat telinganya risih. Dia berbalik, melihat siapa yang memangggil Verra sekencang itu.
Mira dan Ratu berlari dari arah belakang, sedangkan Vanya berjalan santai dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku hoodienya.
"Berisik." Sinis Aksara ketika Mira dan Ratu berhenti di depan mereka.
"Ver pulang sama siapa? Gue anter ya." Mira menghiraukan Aksara yang mencibirnya.
"Sama gue." Aksara menjawab cepat sebelum Verra membuka suara.
"Naik apa? Lo naik motor kan?"
"Nggak. Gausah banyak tanya lo, minggir ngalangin jalan aja."
"Sa." Tegur Verra karena Aksara sangat sensi dengan kehadiran Mira dan Ratu.
Vanya? Dia baru sampai di depan mereka. Dan tentu saja tidak mengeluarkan suara, dia hanya diam fokus dengan dunianya sendiri.
"Ver, lo ke rumah gue aja ya? Nanti siapa yang ngurus lo kalau di rumah sendiri." Ujar Ratu karena tau disini Verra tinggal sendiri.
"Sendiri?" Aksara mengalihkan pandangnya ke gadis yang dia rangkul bahunya.
"Verra di Bandung tinggal sendiri, gada siapa-siapa." Jawab Ratu.
"Gue gapapa kok, santai aja. Gue bisa urus diri gue, makasih ya. Nanti kalau ada waktu, kalian main dong ke rumah gue. Gue pusing banget, gue duluan ya." Verra lalu mengajak Aksara melanjutkan langkahnya. Karena kepalanya sangat pusing, dia ingin cepat-cepat tidur di kasur.
Aksara membawa Verrra keluar gerbang, Verra tau kalau Aksara tadi membawa motor. Motornya masih terparkir rapi berjejer dengan 4 motor temanya yang lain.
"Bukanya motor kamu disana?" Verra menunjuk ke arah parkiran khusus, dimana ada 5 motor terparkir rapi.
"Lo lagi sakit, gue gamau lo kenapa-kenapa. Gue udah telpon supir gue buat nganter kita."
"Terus? Motornya gimana?"
"Gausah pikirin."
Aksara menuntun Verra masuk ke mobil Alphard miliknya. Lalu dia mengitari mobil dan naik di sisi Verra.
Verra merasa sedikit lega karena bisa menyenderkan kepalanya. Kepalanya berdenyut kencang, dan bayangan saat dirinya di jambak tadi seakan masih terasa. Jika saja bisa, Verra akan melepaskan kepalanya saja sekarang.
"Sakit."
Aksara menoleh, Verra memejamkan mata menahan sakit yang melanda di kepalanya. Aksara merubah posisi duduknya menghadap ke Verra.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASMARALOKA
Teen FictionJangan lupa follow, vote, komen, dan share cerita ini ke teman/medsos kalian!! Happy Reading. Asmaraloka adalah coretan kisah mengenai dua remaja yakni Aksara Niskala Lazuardi, sang permata biru Cakranusantara. Dan Renjana Verra Amarta, gadis can...