Prolog

13 1 0
                                    

PROLOG

"Melcia, kau memakai gaunku lagi?" teriak Abrianna

"Ya, sama seperti kau yang memakai sepatuku Bri" terdengar teriakan balasan dari Melcia.

"Lepaskan gaun itu, jangan pakai gaun yang itu, Aaaaarrggg!!!"

"Kau mau aku melepas gaun ini? bersihkan dulu noda di sepatuku karena ulahmu" Bentak Melcia.

"Aku sudah membersihkannya, bukan urusanku kalau noda itu tidak hilang juga, sekarang lepaskan gaunku!"

"Bukan urusanmu kau bilang, dasar adik tidak tahu diri"

Perdebatan terdengar di pagi yang sangat cerah dari lantai dua rumah keluarga Sanchez. Kedua bersaudara itu tidak henti-hentinya berteriak dan membentak. Sang ibu yang sedang masak dan dibantu beberapa maid hanya menggeleng, mereka seakan terbiasa dengan itu.

Saat perdebatan mereka terdengar semakin sengit, Mathilda Sanchez, sang ratu di rumah itu langsung berjalan ke arah tangga dan berteriak lantang

"IBU HARAP KALIAN TIDAK SAMPAI MEMBAKAR RUMAH INI KARENA KAKAK RODRIGO KALIAN AKAN DATANG NANTI MALAM"

Lambat laun suara perdebatan antara Melcia dan Abrianna mulai tak terdengar digantikan suara langkah kaki yang cepat sedang menuruni tangga. Saat mereka berdua sudah berada di hadapan ibu mereka, mereka langsung berteriak.

"KAKAK PULANG??" Tanya mereka serempak. Wajah mereka tampak berbinar karena kakak kesayangan mereka akan pulang sebentar lagi. Kakak yang selalu memanjakan mereka, membelikan apapun yang mereka mau, tidak peduli berapa harga dari benda yang ingin dibeli.

"Ya, dan Mom yakin, kalian tidak akan bisa lagi bebas pergi-pergi ke party hingga larut malam tanpa pengawasan Rodrigo" kata sang ibu sambil berjalan santai kembali ke dapur.

Seketika wajah mereka berdua menjadi pias. INI PETAKA!!!!

I Left My Heart In SantiagoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang