Rodrigo menemui bibi Mathilda di gazebo yang ada di belakang rumah. Begitu menyadari Rodrigo sudah tiba, bibi Mathilda langsung meletakkan majalah yang sedang ia baca. Rodrigo duduk dihadapa sang bibi yang sudah mengeluarkan aura seperti seorang Hakim yang siap memberi banyak pertanyaan terhdapa seorang terdakwa.
"Rodrigo, kenapa kau tidak mengenalkan Olivia Bennet kepada bibi selama ini? Sebegitu tidak berharganya bibi dimatamu?" Bibi Mathilda memicingkan matanya kea rah Rodrigo.
Rodrigo hanya diam menunggu bibinya melanjutkan perkatannya. Rodrigo yakin ini salah satu rencana Olivia agar semakin dekat dengannya dan semakin mengikatnya di hubungan yang bahkan sangat ingin cepat-cepat dia akhiri.
"Dia mengirimkan hadiah untuk Brianna, dan itu hadiah yang sangat mahal, ia juga mengenalkan diri sebagai tunangannmu, dia bilang kau selalu melarangnya untuk mengenalkan diri, karena kau masih ingin mencari wanita-wanita lain, itu benar? Kau suka mempermainkan perasaan seorang perempuan seperti itu?"
"Aku tidak ingin memperkenalkannya pada kalian karena disaat aku ingin mengenalkannya, dia melakukan pengkhianatan padaku bi." Rodrigo memilih menceritakan apa yang dilakukan Olivia di Hawaii dengan menunjukkan ekspresi marah agar Bibi Mathilda yakin bahwa Olivia bukan gadis yang baik. Ia yakin, Olivia sudah berhasil menarik hati bibinya agar bersimpati kepadanya. Bibi Mathilda memicingkan mata, ia ragu apakah perkataan keponakaannya ini serius atau hanya karangan saja.Bibi Mathilda hanya membuang muka. Mereka berdua diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing. Rodrigo merasa ini bukan saat yang tepat menceritakan tentang hubungannya.
"Baiklah, bibi tahu kau menyimpan sesuatu dari bibi, bibi tidak akan memaksamu untu menceritakannya sekarang" Rodrigo hanya mengangguk dan terburu-buru pergi, belum sempat mendengarkan perkataan Bibi Mathilda bahwa Olivia akan datang di acara Brianna.
Malam ini, suasana rumah mulai ramai dengan tamu-tamu Brianna, teman-temannya berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya. Di panggung sudah ada piano dan beberapa alat musik. Melcia mengatakan Brianna akan menunjukkan bakatnya dalam bermain piano setelah meniup lilin nanti. Semoga saja permainan piano Brianna tidak memalukan. Saat sedang mengobrol dengan sepupu yang lain, Edgard membisikkan sesuatu yang membuatnya menghela nafas.
"Olivia ada di depan dan ia mencarimu."
Rodrigo pamit dari orang yang berada disitu untuk menemui Olivia. Rodrigo memutar otak bagaimana cara ia mengusir Olivia dari sini. Di Paviliun, ia melihat Olivia yang yang sedang melihat-lihat foto-foto yang berada di dinding ruang tamu.
"Apa yang membuatmu datang kesini?" Rodrigo bertanya dengan nada ketusnya.
"Sayang, kenapa kau sepertinya tidak senang dengan kedatanganku?" Olivia tersenyum seraya menghampiri Rodrigo. Dengan lihai langsung mengandeng tangan Rodrigo agar memperlihatkan semua orang yang sedang berlalu lalang bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
"Aku sangat merindukanmu, kau tahu, aku membawa hadiah untuk Brianna dan ingin meminta izin langsung ke bibimu untuk menginap disini, mungkin dua malam? Kau bilang ingin liburan, apa artinya liburan tanpa aku disampingmu?" Kata Olivia dengan suara yang ia buat selembut mungkin. Olivia tetap mempertahankan wajah manjanya untuk membuat Rodrigo sedikit luluh. Ia tidak terganggu sedikitpun dengan wajah Rodrigo yang sangat terlihat tidak nyaman dengan kedatangannya itu.
"Aku sangat menikmati liburanku, aku tidak yakin kau akan betah disini." Jawab Rodrigo.
"Aku akan betah selama bersamamu sayang, ayo kita ke belakang, acara adikmu akan dimulai kan?"
Tidak. Rodriga tidak akan membuat Olivia mengenal keluarganya. Tidak boleh sampai keluarganya tahu tentang Olivia, banyak hal yang harus diklarifikasi nanti, dan mungkin akan banyak memakan waktu. Tidak ada cara lain, sepertinya ia sendiri yang harus pergi membawa Olivia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Left My Heart In Santiago
RomanceRodrigo yang menghabiskan hampir setengah perjalanan masa mudanya bekerja sebagai orang kepercayaan dari "Orang" yang menghancurkan kehidupan orang tuanya. Semuanya ia lakukan untuk bisa membalas dendam atau kehidupannya yang hancur. Dipertemukan de...