01.

1K 93 15
                                    

Di pagi hari yang cerah...






“Rafael, buka pintu atau gue dobrak?!” Samuel meninggikan suaranya dan menggedor pintu berwarna baby blue itu dengan kencang.

Terdengar suara kunci diputar dan pintu terbuka. Membuat Samuel menghentikan tangannya di udara.

“Ih apasih Atir, ribut banget. Ngantuk tau!” Rafael mengucek matanya yang langsung dihentikan oleh Samuel.

“Heh anak pungut, lo kata sekolah punya lo apa. Seenak udel bangun siang. Dan, apa yang gue bilang tentang pintu terkunci Rafael?” Samuel sedikit menggeram di akhir kalimat.

“Kan punya Papi Aksa?” Rafael memiringkan kepalanya. Melontarkan pertanyaan polos yang membuat sang ayah geram―gemas sebenarnya, tapi tak ingin mengakui.

“Ye, terserah. Cepet mandi, abis itu turun sarapan. Kagak ada pintu terkunci di rumah gue, paham?”

Rafael mencibir lalu menutup pintu. Meninggalkan sang ayah di depan pintu kamar yang sedang melampiaskan gemas dengan menarik rambutnya.

“Sialan, anak gue gemes banget heran. Nurun siapa dah.”

.

.

.

.

“Good pagi semuaaa, Rafael yang tampan nan rupawan datang nih!” Rafael beteriak antusias saat memasuki rumah Aksa. Iya, rumah Aksa, yang jarak dari rumahnya cuman perlu satu mobil.

“Loh, adek Afa udah siap? Jendral sama Kevino baru mau mandi tuh.” Ucap Aksa menunjuk pada Jendral dan Kevino yang baru saja membereskan kasur lipat di depan televisi.

Rafael mengintip di balik badan Aksa yang besar. Dan benar saja, kedua saudara kembarnya itu sedang membawa kasur lipat dengan ogah-ogahan.

“Papi, kok mereka akrab?” Pertanyaan dari sang ponakan lantas membuat Aksa ikut berpikir. Iya juga ya, batinnya. Pantas saja ada yang terasa aneh pagi ini, alias tidak ada teriakan saling bersahutan dari kembar tak identik itu.

“Biarin dek, bagus gitu. Jadi Uncle mu ini gak bangun karena kaget akibat mereka berdua tuh.” Rafael berjengit kaget saat tiba-tiba ada yang berbicara dibelakangnya. “Ih Uncle Hasby! Untung aku sakitnya asma, bukan jantung!” Ia berbalik badan untuk menatap Hasby dengan garang.

Hasby yang ditatap seperti itu, tak hanya dengan sang ponakan, tapi juga dengan sang kakak yang sejak tadi ternyata memegang spatula, hanya menyengir lebar. “Hehe, Uncle minta maaf ya adek.” Tangannya mengusap rambut lembut milik Rafa.

“Aku maafin kalo uncle kasih aku tambahan uang jajan. Atir jelek banget kasih cuman 50 ribu.”

“Hah? 50 ribu? pelit amat tuh manusia batu. Udah itu nanti biar Papi yang tambahin ya. Afa udah sarapan?” Ucap Aksa seraya mencibir sang adik yang mirip dengan manusia batu.

“Aku udah. Abis sarapan kesini, soalnya Atir gak bisa anter.”

Aksa mengangguk, sebelum beralih pada adiknya yang mirip kuda jika menyengir itu yang sedari tadi ia hiraukan. “Nah, lo ngapain kemari?”

“Kebetulan abang nanya. Numpang makan bang, males masak gue.”

“Hadeh, dah sana kebelakang. Paling si kembar juga lagi pada makan. Oiya nih spatula bawain sekalian ye, baru inget bawa ni sendok.”

“Ya, oke.”

Sehabis dari Hasby pergi, Aksa pun menuntun sang ponakan untuk duduk di ruang keluarga dahulu. Mengganti saluran menjadi film kartun kotak kuning dipagi hari.

“Adek tunggu disini ya. Papi mau ambil kunci mobil sama tas kerja dulu. Nanti kalo si kembar udah siap, langsung kemobil ya, nak?”

“Okiee!”









TiBiCi

Haloo, selamat datang di Elzhatar family, yey!

Buat yang bingung kenapa Samuel dan Rafael punya panggilan yang gak biasa, bakal aku jelasin.

Rafael itu anak kandung Samuel kok, cuman ya gitu, Samuel ini agak lain.

Terus panggilan Atir alias Ayah Tiri dari Rafael itu, karena ya, liat aja kelakuan bapaknya itu. Manggil dia anak pungut, yaudah Rafa panggil balik deh Ayah Tiri.

Udah 'kan? Rafa itu anak kandung, oke? bukan anak pungut beneran.

Buat masalah rumah, mereka dalam satu komplek yang sama ya. Komplek kawasan elit, alias missqueen can't relate (´ ͡༎ຶ ͜ʖ ͡༎ຶ ')

Juga, Happy Virthday buat our baby bear :(❤

Juga, Happy Virthday buat our baby bear :(❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

makin lucu yah, heran(´∩`。)

Elzhatar FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang