Disepanjang lorong menuju ruang BK Keisya tidak ada berhentinya untuk ngedumel, tidak habis-habis ia mengumpati Rezha yang berjalan di belakangnya. Rezha tentu tidak budeg dengan kalimat yang dikatakan Keisya. "Ihh awas ya Lo Rezha! Percuma Lo bawa gue ke BK, nggak akan ada guru yang bisa ngehukum gue! Hihhhh Rezha anjing! Biadab Lo!" Itulah kata-kata yang terucap oleh bibir mungil Keisya yang masih dapat Rezha dengar.
Sampainya di depan pintu BK, Keisya terdiam mematung, melirik Rezha yang masih berada dibelakangnya. Rezha hanya melotot memandangi Keisya seakan meng-kode Keisya untuk segera masuk.
Keisya pun losdol saja. Tak lupa dengan sopan santun, ia pun mengetuk pintu terlebih dahulu dan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum" ucap mereka bersamaan.
"Waalaikumsalam, eh Keisya Rezha ada perlu apa nak?" Jawab Bu Sukma- selaku guru BK kelas 12. Diruangan BK hanya ada Bu Sukma saja.
Keisya hanya diam saja. Rezha yang sudah muak pun angkat bicara.
"Begini Bu Suk, saya kesini mau melaporkan tindakan Keisya tadi pagi. Saya menciduk Keisya memanjat gerbang samping Bu, dia tadi telat." Jelas Rezha.
Bu Sukma yang mendengar tersebut pun tidak terlalu terkejut, itu hal yang sangat biasa bagi seorang Keisya. "Kok kamu manjat nak? Nanti kalau jatuh gimana?" Bukannya marah, Bu Sukma malah terlihat khawatir dengan Keisya.
"Hehehe, tadi saya jatuh Bu karna meja yang biasa saya taruh bawah gerbang di pindahin sama seseorang. Tapi nggak papa saya tadi loncat nggak ada luka sedikitpun kok Bu!" Ucap Keisya cengengesan sambil melirik Rezha, bermaksud untuk menyindir Rezha.
"Hah siapa yang mindahin meja nya!" Bu Sukma terlihat sedikit geram.
Rezha yang melihatnya pun terheran-heran. "Kok jadi gini?" Batin-nya.
"Coba tanya sama Rezha Bu, mungkin dia tau orangnya!" Ucap Keisya tersenyum menang.
"Kamu tau Zha siapa yang mindahin?"
"Saya Bu yang mindahin!" Rezha terlihat kesal.
"Kenapa kok dipindahkan nak?"
"Ya karna biar Keisya tidak bisa lewat situ lagi. Nanti kalau dia jatuh gimana!?"
"Oh jadi Lo khawatir sama gue?" Ucap Keisya mesem-mesem gajelas.
"Jijik" cibir Rezha.
"Begini Bu saya jelaskan. Sesuai peraturan sekolah kita, kalau ada murid yang terlambat harus dikenakan hukuman baksos 30 menit. Maksud Keisya lewat situ pasti dia nggak mau melaksanakan hukuman itu kan? Bener nggak Kei!?"
"Ee-em mau kok, Mau!"
"Oh ya? Terus tujuan Lo tadi lewat gerbang samping apaan?!"
"Tadi gue mau lewat gerbang depan! Tapi Pak Ucup nggak ada! Yaudah gue lari aja ke gerbang samping, takut udah ada guru di kelas!" Kesal Keisya.
"Terus yang kemarin-kemarin gimana? Alasannya tetep sama hm?"
Keisya yang ditanya seperti itu pun tidak bisa menjawab. Pasalnya memang benar yang dikatakan Rezha. Dia tidak mau melaksanakan hukuman baksos , sangat capek menurutnya.
"Nggak bisa jawab kan Lo!?"
Bu Sukma yang merasa Keisya dipojokan pun bersimpati. "Udah Rezha, mungkin memang alasannya Keisya itu nggak mau melaksanakan hukumannya. Lain kali kamu langsung masuk aja nak. Kamu tidak bakal dihukum kok" ucap Bu Sukma sambil mengusap lembut rambut Keisya.
Keisya yang mendengarnya pun langsung melotot senang . "Hah beneran Bu Suk?!" Bu Sukma langsung mengangguk sambil tersenyum.
Rezha yang mendengarnya pun jadi tidak terima. "Maaf lancang sebelumnya Bu. Saya disini sebagai ketua OSIS selayaknya harus berlaku adil! Saya nggak mau membeda-bedakan orang yang harus dikenai hukuman dan yang tidak. Keisya sudah sepatutnya dikenakan hukuman Bu! Selama ini saya hanya diam, tapi tidak untuk sekarang!Keisya sudah kelas 12! sepatutnya ia jadi contoh untuk adek kelas tingkat , bukan malah seperti ini!" Dada Rezha naik turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Tentang KEISYA
Teen FictionBerawal dari sebuah perjanjian yang dibuat oleh keduanya.Akankah salah satu dari mereka akan kalah dan menanggung hukuman? Biarkan takdir yang menjawab.