Malam hari di bulan desember adalah suatu hal yang Mingi benci, karena ia harus menggunakan jaket tebal agar tidak kedinginan. Apalagi saat ini kesibukannya untuk segera merekam lagu baru membuatnya lebih sering pulang malam.
Tok tok tok
Ketukan pintu studionya membuyarkan fokus Mingi yang sedang merevisi lirik rap untuk lagu baru.
"Hyung di dalam? Ini Jongho "
"Masuklah Ho, aku masih sibuk "
Setelah mendapatkan jawaban dari Mingi, Jongho langsung memasuki ruang kerja hyung satu teamnya itu. Ia duduk di sofa panjang yang ada di ruang studio Mingi.
"Masih lama hyung? Hanya tersisa aku di gedung ini karena Hongjoong hyung sudah pulang dengan Seonghwa hyung dan manager hyung tadi mendadak pulang jadi manager hyung menelefonku untuk pulang bersamamu "
"Jadi kau sendirian ya, aku tak tau akan selesai cepat atau tidak, daritadi fokusku susah berkumpul "
Mingi memutar kursinya agar menghadap Jongho, ia melihat wajah Jongho berubah menjadi semakin lelah saat Mingi mengucapkan kalimat itu.
"Ya sudah aku akan menunggumu sampai selesai sambil rebahan " tubuh Jongho langsung limbung terlentang di sofa.
Ekspresi Mingi seketika berubah menjadi tersenyum melihat gumpalan manusia gembul itu mencari posisi yang nyaman untuk tidur, tiba-tiba muncul ide di otaknya.
Ia mengambil remot kontrol ac dan menyalakannya di suhu yang sedang, tidak terlalu rendah karena hawanya memang sudah dingin. Lalu Mingi kembali sibuk dengan tumpukan kertas di mejanya, ia hanya akan menunggu Jongho bereaksi dengan suhu dingin.
Sudah 5 menit lebih tapi sepertinya Jongho masih belum merasa kedinginan pikir Mingi, namun sepertinya pemikiran Mingi salah karena kini tangan Jongho sudah melingkar di lehernya.
"Ada apa? " tanya Mingi mencoba berpura-pura bodoh.
"Hyung tak merasa dingin? Atau kau lupa menyalakan pemanas ruangan? "
Mingi tersenyum miring mendengar pertanyaan Jongho, beruang kecilnya sungguh lucu.
"Pemanasku rusak, kau kedinginan? " tangan Mingi mengelus pelan tangan Jongho.
"Eum aku lupa jaketku tadi ku lepas di mobil manager hyung " Jongho semakin menempelkan tubuhnya dengan Mingi walau posisinya masih dibelakang kursi Mingi tapi ia tak perduli karena hawanya terlalu dingin.
Merasa sang bayi beruangnya sudah semakin menempelinya, Mingi langsung memutar kursinya kembali berhadapan dengan Jongho.
"Need cuddle? Aku juga kedinginan hehe " Mingi merentangkan tangannya, kode agar Jongho naik ke pangkuannya dan memeluk tubuh Mingi.
"Ngga ah, hyung sibuk nanti malah ngga fokus " Jongho menggeleng cepat lalu berjalan kembali ke sofa tapi Mingi mencekal tangan Jongho dan menariknya.
"Aku akan lebih tidak fokus jika kedinginan, sini naik ke pangkuanku "
Dengan yakin tak yakin Jongho akhirnya naik ke pangkuan Mingi, ia memeluk tubuh yang lebih besar darinya itu mencari kehangatan. Posisi mereka berdua sudah seperti pohon yang ditempeli koala.
Mingi mengelus-elus kepala Jongho pelan, rambut sang maknae memang yang paling halus dan sehat karena jarang di warna, dan harum shampoo Jongho sangat mampu membuat Mingi tenang.
Merasa posisi Jongho sudah nyaman, Mingi segera memutar kursinya kembali menghadap meja untuk melanjutkan pekerjaannya yang masih belum selesai.
Walau sesekali tangan Mingi lebih memilih meremas pantat berisi Jongho daripada menyentuh kertas kertas yang berserakan itu. Dan Jongho hanya akan menepuk pelan tangan Mingi yang mulai nakal menjamahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY AT A TIME || ATEEZ ONESHOOT
Short StoryIt's ATEEZ Oneshoot (BxB of course) * Random pair * Mengandung 18+ * Harap yang homophobic tidak mendekat * Alur cerita tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli sang Idol * Up sesuai mood ya♡