"Area luar clear "
Seringai tipis muncul setelah kalimat itu terdengar dari earphone miliknya.
Sang partner pasti sudah selesai membersihkan area luar misi mereka dari penjagaan kubu target. Dan sekarang tinggal misi utamanya membunuh target.
Sebenarnya ia bukanlah eksekutor ataupun assassin, pria yang memiliki julukan black devil itu lebih baik dalam menjadi sniper, apalagi dari jarak yang jauh.
Tapi karena ia ingin mendapat title top hitman, sang atasan memberinya tugas untuk membunuh target secara langsung tanpa menggunakan senapan Barret m82 kesayangannya.
Tentu tanpa ragu, Jongho menyanggupi tugas itu. Meskipun tak akan mudah, ia diberitahu bahwa kubu target menyewa organisasi mafia bawah tanah yang cukup mumpuni.
Dalam dunia hitam yang sudah Jongho geluti 10 tahun terakhir sejak ia lulus SMA, hanya 5% kemungkinan timnya akan gagal dalam setiap misi.
Dan kemungkinan itu hanya disebabkan oleh duo pembunuh bayaran yang tak bergabung dengan organisasi manapun, Jongho kerap geram jika dua orang itu dibayar untuk melindungi targetnya.
Karena ia harus paling tidak melumpuhkan sang sniper yang handal, sedangkan partnernya harus siap menghadapi sang assassin yang terkenal cukup gesit dan susah dilumpuhkan.
"Turun dalam 10 menit dari sekarang "
"Roger that "
Untuk pertama kalinya dalam 2 tahun, Jongho merasa gugup saat menjalakan misi.
Ia menjadi lebih gugup saat teringat bahwa targetnya menyewa duo hitman yang selalu membuat tim Jongho kualahan.
Jika biasanya ia berada di posisi sniper kini ia harus berada dalam posisi assassin, misinya pun lebih berbahaya karena harus membunuh sang target dalam jarak dekat.
Biasanya tim Jongho hanya bertugas mengambil berkas atau barang penting saja, jadi ia hanya akan melumpuhkan penjagaan.
Kini mau tak mau Jongho harus berani membunuh atau ia akan dibunuh.
Menjadi top hitman adalah impiannya sejak bergabung ke dunia bawah tanah ini, yang tentu tak pernah Jongho sangka akan masuk kedalamnya.
"Aku turun " ucapnya pelan.
Menggengam belati kecil kesayangannya, Jongho mulai turun dari gedung tempat pertemuan sang target dengan orang-orang penting.
Ia mengendap-endap perlahan dan masuk lewat pintu belakang gedung untuk selanjutnya menunggu targetnya berjalan ke arahnya.
Di dalam sudah ada beberapa rekan timnya yang akan meledakkan bom asap, membuyarkan fokus para bodyguard sekaligus mengurangi penjagaan.
BOOM
Ledakan bom terdengar dan suara teriakan orang-orang mulai bersahutan.
Kepulan asap mulai memenuhi area gedung, Jongho segera memakai masker dan kacamatanya.
Merapatkan diri ke dinding dan sesekali mengintip untuk melihat sang target.
"Area 1 aman "
"2 aman "
Tinggal satu area lagi dan Jongho akan menyerang, namun sudah 2 menit berlalu, tak ada laporan apapun dari tim area 3.
Jongho jadi ragu dengan langkah yang akan ia ambil, apalagi saat ia bertanya melalui ht tak ada satupun yang menjawab. Bahkan sang partner yang menjaganya dari atas gedung sebelah juga tak bisa ia hubungi.
Tak ingin membuang waktu lebih banyak, Jongho memilih langsung bergerak sendirian saja. Ia mulai melangkah masuk ke gedung utama pertemuan.
"Hey miss me little bear? "
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY AT A TIME || ATEEZ ONESHOOT
Historia CortaIt's ATEEZ Oneshoot (BxB of course) * Random pair * Mengandung 18+ * Harap yang homophobic tidak mendekat * Alur cerita tak ada sangkut pautnya dengan kehidupan asli sang Idol * Up sesuai mood ya♡