Dokter Galak || 10

1.9K 70 4
                                    

-HappyReading-

•••

Pulang dari rumah sakit Rafka segera membersihkan tubuhnya yang sudah terasa lengket, setelah tubuhnya sudah wangi dan segar ia merebahkan dirinya di sofa ruang tamu apartemennya.

Meskipun Rafka tergolong anak muda yang kaya raya, ia lebih memilih tinggal di apartemen dari pada di mansion papanya -katanya sih agar lebih mandiri.

Rafka menghidupkan tv yang di sediakan disana, merasa tidak ada channel yang menarik akhirnya Rafka memilih mematikannya lalu beralih menghidupkan ponselnya dan bahkan disana juga tidak ada yang menarik.

Karna sudah merasa mulai mengantuk Rafka meletakkan ponselnya di meja lalu memejamkan matanya.

Dreettt... Dreettt...

Baru hampir masuk ke alam mimpi suara dering ponselnya membuat ia terbangun. Dengan berat hati Rafka mengambil ponsel itu lalu menggeser ikon hijau di layar ponselnya tanpa melihat nama panggilan itu.

"Halo" sapa Rafka serak sambil memejamkan matanya.

"Oi Rafka, ikut balap gak lo?!" tanya seseorang diseberang sana.

Rafka membuka matanya lalu mengecek nama panggilan itu. Ternyata yang menelponnya itu Rendy, temannya semasa SMA dulu.

"Kapan?"

"Ya sekarang lah! gue sherlock dulu"

"Hmm"

Tut

Rafka mendudukkan dirinya lalu mengambil kunci motornya di dekat tv setelah melihat alamat sirkuit yang Rendy sherlock ia langsung berangkat kesana. Kapan lagi ia balapan motor mengingat setelah lulus SMA ia tidak pernah melakukan aksi balapan motor.

Rafka itu bukan anggota geng motor ataupun ketua geng motor, ia hanya lelaki biasa yang bekerja sebagai dokter. Tentang balapan motor? itu hanya hobinya saat ia masih SMA dulu, bahkan saat masih SMA ia sangat sering mengikuti balap liar bersama Rendy dan juga Alvin.

Di perjalanan kesana tiba-tiba Rafka melihat seorang kakek yang sedang mendorong gerobaknya yang rodanya masuk ke dalam selokan.

Rafka menghentikan motornya kemudian melepaskan helmnya lalu turun dan mendekati sang kakek. "Ada yang bisa saya bantu kek?" tanya Rafka.

Kakek itu menoleh sambil tersenyum hangat "Ini nak muda, roda gerobak kakek masuk selokan. Boleh bantuin gak?" tanya sang kakek penuh harap.

"Oh bisa kek" ucap Rafka lalu membantu mengeluarkan roda gerobak itu.

Dari arah kejauhan seorang gadis memperhatikan itu tanpa berkedip, mulut yang terbuka dan bahkan seblak yang ingin ia masukkan ke dalam mulut tidak jadi di masukkan. Membuat tangannya yang memegang sendok bergelantung di udara.

Gadis itu menyipitkan matanya "Itu mirip... RAFKA?!" sentak Cia ketika melihat jelas wajah lelaki itu.

Melihat Rafka bersiap pergi dari sana Cia bangkit dari kursi plastik yang di sediakan oleh pemilik warung seblak itu

"Mang bungkusin ya" pinta Cia kepada penjual seblak.

"Oke neng" ucap mang seblak.

Tak berapa lama, seblaknya sudah selesai di bungkus. Dengan tergesa gesa Cia naik ke dalam mobil lalu mengejar Rafka yang hampir menghilang dari pandangan matanya.

"Sirkuit?" gumam Cia setelah pemberhentian Rafka.

Cia memarkirkan mobilnya agak jauh dari area sirkuit lalu bergabung bersama penonton yang akan menonton balapan ini.

DOKTER GALAK [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang