Chapter 5 ; First time.

33 5 0
                                    

Assalamualaikum...

Happy reading!

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia kirim pesan apa?" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia kirim pesan apa?" 

Dirinya kini beralih mendudukan dirinya dan bersender pada kepala ranjang. Tangannya mengotak-atik benda pipih tersebut, baru kemudian ia membuka room chat nomor tak dikenali itu.

+62 8xxxxxxx

April?

Saya mau minta maaf soal tadi, seandainya kamu sakit hati, saya benar benar minta maaf.

00.26

Dahinya berkerut, dirinya bingung, siapa yang mengirimnya pesan tengah malam begini? 

Tanpa berpikir lebih lama, April membalas pesannya.

maaf, siapa yaa?

00.28

Read.

Detik berganti menit, waktu terus berjalan, tak ada balasan apa-apa dari sipemilik nomor. Justru hanya centang biru yang berarti sudah dibaca.

"Gak jelas ni orang, ngechat  malem-malem pas gue tanya malah diread doang, stress!" decaknya.

Sementara yang di sebrang sana bingung harus menjawab seperti apa.

"Ini gue jawab apa? Masa langsung bilang nama gue? Gengsi kali!" gumamnya sendiri.

Tak lama, jarinya mulai aktif mengetikkan sesuatu dilayar itu.

Rahasia. Maafkan saja apa susahnya.

00.30

gak dimaafin.

00.30

Kenapa?

Kamu mau apa supaya kamu bisa maafkan saya?

00.31

aku mau kita ketemu besok jam 7 malam.

00.32

Promise (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang