Renjun dan Chenle masih menggenjot brutal lubang sempit Haechan itu, mereka sudah pelepasan beberapa kali tapi disini paling banyak melakukan pelepasan ya si Haechan.
Mereka melakukan itu hingga menjelang pagi, dan Haechan sudah tepar.
Mereka tertidur hingga jam 13.27.
Renjun bangun terlebih dahulu dan mengeluarkan penisnya secara perlahan yang masih didalam lubang Haechan.
"Nghhh..." Leguh Haechan saat Renjun mengeluarkan penisnya.
Renjun segera bangun dan mandi, setelah mandi dia membangunkan Chenle.
Chenle yang tidur nya terganggu pun tidak sengaja menghentakkan penisnya yang masih di dalam lubang Haechan.
"Ah...!" Desah Haechan singkat.
Haechan langsung mencubit lengan Chenle dan itu membuat Chenle terbangun dari tidurnya dan langsung meringis kesakitan.
"Jangan dihentakin! Sakit!" Ucap Haechan yang masih menutup matanya.
Chenle pun ngeluarin penisnya pelan-pelan dan langsung pergi untuk mandi.
Setelah mandi Chenle tidak tega harus membangunkan Haechan yang terlihat sangat lelah, jadi Chenle memutuskan untuk membangunkannya nanti.
Chenle berjalan menuju dapur, di dapur sudah ada Renjun yang sedang memasak untuk mereka makan.
Setelah beberapa menit akhirnya Renjun selesai memasak.
"Bangunin Haechan." Ucap Renjun sembari menata makanan di meja makan.
Tanpa babibu Chenle langsung berjalan ke kamar.
Saat sampai kamar Chenle melihat Haechan yang baru saja terbangun, dan hanya tiduran saja tidak bergerak.
Bagaimana tidak diam saja jika tubuh Haechan digerakkan rasanya kek remuk badannya.
"Ayo ku mandikan, sehabis mandi akan ku obati lubang mu, lalu kita makan" Ucap Chenle
"Hmm..." Haechan hanya berdehem karna mulutnya saja seperti susah di buka. Bibir Haechan bengkak karna bercumbu dengan Renjun kemarin.
Chenle menggendong Haechan dan membawanya kekamar mandi lalu memandikannya.
Setelah mandi Chenle mendudukan Haechan di pinggir kasur secara perlahan, lalu Chenle memakaikan baju yang oversize di badan Haechan.
"Buka paha lu" Ucap Chenle sembari membuka obat untuk mengobati lubang Haechan.
Haechan masih diam dia tidak membuka pahanya karna malu.
Haechan tuh lagi sange semalem jadi ya gini...
Chenle yang melihat Haechan hanya diam dan tidak membuka pahanya pun, membuka paha Haechan secara paksa.
"Akh! Pelan-pelan napa le!!" Haechan menggeplak kepala Chenle.
"Iye maap! Kaga usah nggeplak juga kali!" Ucap Chenle yang masih melihat lubang Haechan.
Chenle bingung, perasaan semalam lubangnya itu sudah dimasuki olehnya dan Renjun, bahkan tidak di keluarkan dari lubang Haechan saat tidur, kenapa sekarang sudah mengetat lagi lubangnya?, pikir Chenle.
"Kg usah diliatin gitu!"
"Iya iya" Chenle pun mengoleskan obatnya di lubang Chenle.
"Shhh..." Desis Haechan.
"Sudah ayo kita turun dan makan, pasti kau lapar, ya kan??" Tanya Chenle
"Ya iya lah goblok, lu pikir gw kg cape apa di genjot dua kontol??, energi gw abis nih!" Ucap Haechan sedikit kesal.
"Lah kan yang genjot gw ama Renjun, ngapa elu yang capek?, kan elu cuma Tiduran terus nikmatin doang" Ucap Chenle"Anjing yang ngedesah gw, yang nanggung sperma lu ama Renjun saha? Gw kan!" Ucap Haechan semakin kesal.
"Iya dehh uke selalu benar" Lalu Chenle menggendong Haechan dan menuju kebawah.
"Lama bener lu bedua! Gw dah laper!" Ucap Renjun yang memang perutnya sudah berdemo sejak tadi.
"Mau duduk ama injun!!!!" Haechan merentangkan tangannya ke Renjun.
Renjun pun langsung mengambil Haechan yang sedang dipangku Chenle.
"Anjing kg berterimakasih banget lu!" Ucap Chenle
"Kalau gak niat bantuin gak usah bantuin!" Ucap Haechan.
TBC.
(。'▽'。)♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy || Haechan Harem
RomanceNo Plagiat! No lapor! Homophobic skip ⚠⚠ Cerita ini atas isi pikiran author! Happy Reading (。'▽'。)♡