Memohon bahkan meraung pada Papa nya hanya membuahkan hasil sia-sia, Papa mengatakan Neo harus bermental baja.
Alhasil hari ini Neo sudah di sekolah, ia hanya duduk dan diam.
Abay yang terus menceritakan semua keadaan nya saat banyak acara, hanya Neo tanggapi seadanya.
Abay yang menyadari sikap Neo tak biasa nya, ia menghentikan cerocosan nya itu.
"Ne, lo gak papa kan?" tanya Abay, yang hanya mendapat anggukan dari Neo.
"Jujur sama gue Neo." ucap Abay. "Apa yang terjadi sama lo, pas gue gak ada?" tanya nya.
Neo menggeleng, ia tersenyum tipis. "Gue gak papa Bay, cuman lagi banyak masalah aja di rumah." ucapnya.
Abay diam menatap mata Neo, ia menghembuskan napas nya, tak ingin bertanya lebih jauh, Neo pasti tertekan dengan masalah nya saat ini.
"Gue gak bakal nanya lagi, tapi gue harap lo cerita, lo bisa berbagi masalah lo buat gue, jangan di pendem bahu gue siap jadi sandaran lo." tutur Abay.
Neo mengangguk, ah betapa beruntung dirinya mempunyai Abay.
Bahkan Abay tak membebani dengan segala pertanyaan rumit, di musim panas ini Neo memakai luaran baju hangat yang sampai leher, karena bekas di leher nya masih ada, tapi Abay seperti nya tak ambil pusing dengan itu.
_________
Galen diam merenung, ia membuka-buka halaman buku yang tengah ia baca tadi, pikiran nya melayang membayangkan Neo.
Hari ini dia tidak pergi sekolah, seperti apa yang disarankan teman Papa nya, Pak Doni.
Ia pergi bersama Papa dan Mama nya, sebenarnya ia ingin meminta maaf pada Neo, namun tidak ada waktu untuk nya.
"Sayang, ayo makan dulu." Dona datang membawa nampan, ia menghampiri Galen, duduk di tepi ranjang.
"Makasih Ma." ucap Galen, ia segera menerima makanan dari Mama nya, hal yang paling Galen sukai dari dunia ini, selain senyuman Mama nya, ia juga menggilai masakan wanita di hadapan nya ini.
Ah, tidak. Galen juga sekarang menyukai Neo, entah kapan dan dimana namun Galen benar-benar menyukai Neo, seperti apa yang Mama nya katakan, jika kita merasa tak suka dia sakit, jika kita ingin membuat nya nyaman, ingin melihat nya terus tersenyum itu artinya kita menyukai orang itu.
"Kamu ada masalah?" tanya Dona, ia menghentikan suapan Galen.
"Ma, aku boleh ngomong sesuatu sama Mama?" Galen melatakan sendok nya.
"Apa?" tanya Dona penasaran.
"Sebelum nya aku minta maaf Ma, mungkin Mama akan marah tapi aku gak peduli." Galen menjeda ucapan nya, ia menyiapkan mental nya. "Aku udah buat kesalahan besar Ma." lanjutnya.
"Jangan takut sesalah apapun kamu, kamu tetap anak Mama. Dan ya, Mama akan berusaha menerima nya." jelas Dona.
Galen menelan saliva nya, ia menatap wajah teduh Mama nya. Ia akan sangat mengecewakan wanita di hadapan nya.
"Ayo, apa yang kamu lakuin?" desak Dona.
"Aku udah buat kehidupan seseorang hancur Ma." ucap Galen. "Aku udah perkosa dia."
Dona membelalakan matanya, ia menatap Galen tak percaya.
"Maaf Ma." Galen menggenggam tangan Mama nya, namun di tarik kasar oleh Dona.
"Itu fatal!" sentak Dona. "Apa yang kamu pikirkan sampai kamu melakukan hal gila itu!"
Galen menggeleng, ini pertama kali nya Dona membentak nya.
"Mama gak pernah ngajarin hal kurang ajar sama kamu Galen!"
"l'm sorry Mom." lirih Galen.
Dona berdiri dari duduk nya, ia menatap Galen dengan sengit, tatapan yang belum pernah Galen dapatkan.
"Bagaimana dengan dia? Apa yang akan terjadi padanya?" Dona bertanya dengan amarah menggebu.
"Mama kecewa Galen."
Galen menatap sendu pada Dona, air matanya lolos, ia sudah mengecewakan wanita yang selalu ia jaga perasaan nya.
"Mama selalu percaya sama kamu, tapi kamu menghancurkan itu, Mama gak marah kalau kamu nge rokok, nakal di sekolah, bolos, tapi kali ini kesalahan kamu udah di luar batas Galen, jangan mentang-mentang selama ini Mama selalu bela kamu, kamu jadi se enak nya. Mama gak akan maafin kamu, kalau orang yang kamu hancurkan itu gak maafin kamu."
Galen tersentak, apa Neo akan memaaf kan nya?
"Siapa gadis yang telah dengan kurang ajar nya kamu hancurkan?" tanya Dona.
Galen menggeleng. "Dia cowok Ma." lirih nya.
Dona semakin di buat terkejut dengan pengakuan Galen, selama ini ia tak tahu kehidupan anak nya se liar ini.
"Maaf Ma."
Dona membuang pandangan nya. "Renungkan kesalahan mu, kali ini kamu keterlaluan." Dona melangkah pergi meninggalkan Galen.
Galen menunduk, ini memang pantas terjadi padanya.
Selain telah mengecewakan Mama nya, ia juga sudah mengecewakan sahabat nya.
Ya, Regas sudah tahu apa yang telah ia perbuat.
Regas bukan marah lagi, bahkan Galen menerima pukulan dari sahabat nya itu.
Ia menyimpan makanan nya di atas nakas, ia sudah tak ber selera untuk makan lagi.
Ia akan meminta Papa nya untuk membawa nya segera pulang, ia ingin menyelesaikan masalah nya dengan cepat.
Galen memainkan ponsel nya, ia menyimak pembicaraan teman nya di group chatt.
Ia terkekeh, ia menunggu Regas menimbrung namun tidak ada, sahabat nya seperti nya benar-benar marah.
Di antara ketiga teman nya, Galen lebih dekat dengan Regas.
Regas tahu semua tentang nya, namun dengan bodoh nya Galen baru tabu Regas menyukai Neo, dan sial nya ia merusak orang yang di sukai Regas.
Apa ada orang yang lebih bajingan dari Galen? Merusak orang yang di sukai sahabat sendiri?
"Sorry." lirih nya, ia merasa sangat bersalah pada Regas.
Seharus nya Galen bisa mengendalikan diri nya, ia memang menyukai Neo namun jika ia tahu dari awal jika Regas juga menyukai Neo, mungkin saja Galen akan mundur?
Ia pikir hanya Neo saja yang menyukai Regas, nyatanya keduanya saling mencintai, dan Galen penghalang dan penghancur hubungan keduanya.
"Dasar bodoh." monolog nya.
Galen tidak sadar jika Dona melihat semua gerak-gerik nya di ambang pintu.
Dona memang kecewa, namun ia tak bisa marah pada anak satu-satu nya itu.
Namun kali ini Dona harus lebih keras pada anak nya itu, seorang bukan hanya menyayangi anak nya, namun juga harus bisa mendidik anak nya.
Jika ia membiarkan Galen, yang ada anak nya akan merasa perbuatan nya itu di benarkan.
Galen meletakan buku nya di atas bantal, ia memejamkan matanya, Papa nya akan kembali sore nanti, dan Pak Doni akan datang bersama Papa nya.
Tidur sebentar tidak buruk bukan? Selain bisa melupakan masalah nya sejenak, Galen juga bisa mengistirahat tubuh nya.
Kecewa nya seorang ibu
Adalah neraka dingin
yang membeku kan_Galen Athaya Putra_
_
_____.
Sorry kalau ada typo, gue gak baca ulang, soal nya lagi lihat suami gue, di TRANSTV🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA [TERBIT]
RomancePart tidak lengkap Aku pergi bukan berarti meninggalkan mu. _Galen Athaya Putra_ Start_ 26 desember 2022 END _04 januari 2023