Suara dentuman musik sangat keras memekak kan telinga, bahkan bicara harus meninggikan suara agar terdengar.
Neo diam di pojok, ia menatap semua orang yang saling berbincang.
Tanpa Abay ia merasa kesepian, teman nya itu selalu ada acara akhir-akhi ini.
"Lo ngapain disini, ayo gabung kesana." Regas datang dengan segelas minuman merah ditangan nya.
"Gak papa, Gue disini aja." tolah Neo.
"Hey, ayolah Galen gak bakalan ganggu lo, gue barani jamin." ucap Regas yakin.
Neo berpikir untuk beberapa saat, lalu ia mengangguk.
Tangan Neo selalu di genggam oleh Regas, dan itu tidak luput dari pandangan Galen.
"Untuk malem ini lo jangan ganggu Neo, dia dateng sama gue." bisik Regas pada Galen.
Sang empu hanya menatap datar, ia mengamati dengan lamat penampilan Neo malam ini, bagaimana bisa ia mengganggu Neo selama ini? Cowok di hadapan nya sangat manis, ah, bahkan Callista kalah oleh Neo seperti nya, atau mungkin itu menurut nya saja.
Galen belum juga mengalihkan pandangan nya, ia masih terus menatap Neo, membuat Neo tak nyaman.
"Galen, please oke." Regas menyikut tangan Galen agar tak melakukan hal yang membuat pesta Dian hancur.
Galen mendengus, ia membuang pandangan nya, menegak minuman di tangan nya.
Yang punya pesta di kerumuni banyak gadis, ia bahkan tertawa dan berbincang dengan santai seakan tak pernah patah hati.
Playboy memang tak usah di ragukan, Dian akan move on dengan cepat.
Galen melangkah pergi, ia meninggalkan tempat dengan musik keras itu, kepala nya terasa pening.
Ia duduk di kursi panjang pojok taman, kursi yang sempat Neo duduki.
"Hey, lo kenapa?" Galen menepuk-nepuk pipi nya sendiri.
Galen merasa tak senang saat Regas terus menemani Neo, tangan mereka saling bertautan menggenggam satu sama lain, bahkan Regas menjemput Neo ditengah kesibukan nya menyiapkan acara.
Galen mencengkram gelas yang tengah ia pegang, ia tak terima dengan semua itu, ia iri dengan Regas yang bisa dekat begitu saja dengan Neo.
Andai saja Galen tidak membuat kesalahan pada awal mengenal Neo, ia akan dengan mudah mendekati Neo, seperti Regas.
Galen menatap kosong, Regas dan Neo yang tengah berbincang bahkan Regas dengan berani menyuapi kue pada Neo.
Rahang Galen mengeras, merasa hati nya panas, dada nya sesak.
Prang
Ia melempar gelas yang ia pegang, Galen memegang kepala nya yang berdenyut, pemandangan di depan sana sangat membuat nya sakit.
_________
Pesta berakhir pukul satu malam, Galen harus pulang.
Matanya sangat memerah, ia tak pernah merasa seberantakan ini.
Untuk pertama kali ini Galen menyukai seseorang dan untuk pertama kali nya juga Galen patah hati.
Ia baru saja mendengar dari Tio, bahwa Neo menyukai Regas itupun ia tak sengaja mendengar Neo berbicara sendiri di toilet nya.
Galen pergi menuju mobil nya, tak peduli dengan Tio yang memaksa nya untuk menginap, ia sedang kacau.
Saat membuka pintu mobil, tak sengaja ia melihat Neo tengah berjongkok di pinggir selokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA [TERBIT]
RomancePart tidak lengkap Aku pergi bukan berarti meninggalkan mu. _Galen Athaya Putra_ Start_ 26 desember 2022 END _04 januari 2023