00. Keluarga Khairan Adenia

796 68 4
                                    

    Happy Reading!


“ Khai kamu beneran ga mau lanjutin sampe sarjana sekalian?, Nanggung tau kak bentar lagi mau Wisuda malah ga dilanjut ” dengan helaan nafas Khai membalas

“ engga ah mi, udah cape duluan. Toh udah  S5 juga, udah banyak ini yang bisa nerima kakak kerja dikantoran ” orang tuanya hanya bisa pasrah dengan apa yang diinginkan si sulung.

“ kakak sih maunya langsung nikah ” dengan santainya Khai berucap, sedangkan orang tuanya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat anak sulung mereka ini santai mengucapkan tentang pernikahan.

“ Hus kakak, nikah itu ga gampang tauu. Kamu ini kebiasaan selalu nganggep semuanya gampang, jangan pede pede kak kalau lagi jalanin sesuatu, takutnya kamu zonk sendiri. Nikah itu bukan cuma tanda tangan diatas kertas, melainkan sumpah kamu ke tuhan buat selalu bareng sama suami kamu sampai ajalnya tiba, Taukan kalau nikah itu sekali aja dan ga boleh gagal. ” setelah mengucapkan itu mami dari Khairan langsung masuk ke kamar meninggalkan suami dan anak sulungnya sendiri diruang keluarga.

“ mami yang ga mau lepas kamu, makanya bilang gitu kak. Jangan diambil hati ya? Sana ke kamar, udah malem, sebelum itu kunci pintu rumah dulu tapi jangan lupa pastiin Archie sama Charu pulang ya Kak.” pada akhirnya Papi juga masuk kedalam kamarnya tanpa membicarakan apa yang Khairan ucapkan.

“ Aku tahu kok, engga semua pernikahan itu sempurna. Ada berantemnya, ada ketidak cocokan sifat, tapi, adanya status pernikahan itu untuk saling melengkapi yang kurang dan apa yang lebih dari watak dua orang dalam satu ikatan. Nikah emang cukupnya sekali , maka dari itu banyak orang yang dituntut harus berhasil dan ga boleh gagal dalam pernikahan, kalau berhasil ya disebutnya keluarga Cemara, kalau gagal ya dibilangnya keluarga broken home ” Sebenernya Khairan sedikit jengkel dengan kalimat akhir milik maminya sendiri, tapi ya.. balik lagi maminya itu hanya mencoba memberi peringatan dengan apa yang Khairan ucapkan.

Jangan mengira kedua orang tuanya tidak mendengar apa yang ia ucapkan, bahkan adik-adiknya mendengar jelas apa yang sang kakak ucapkan, yang mereka lakukan hanya diam tidak membalas perkataan Khairan.

SUDDENLY MARRIAGE
05.56

“ Mi, aku pergi dulu ya. Ketempat biasa, toko roti itu lohh ” sang mami yang sedang sibuk memotong bawang itu langsung melihat ke arah Khairan.

“ Masih pagi udah kluyuran aja anak mami, disana ngapain sayang? Kan masih pagi, kamu juga belum sarapan ” ucapan panjang lebar milik mami malah dibalas dengan cenggiran tidak bermutu milik Khairan, mami akhirnya hanya menggelengkan kepalanya.

“ Mau pacaran kali mi, kan kakak sering kaya gitu. Eh, emang kakak punya pacar? WOWEOHOWGOGWOG ” tawa mengejek yang jelek milik bungsu Ganiyarta itu menguar memenuhi seisi dapur, membuat si sulung tidak bisa menahan diri dan mengambil spatula lalu diarahkan pada adiknya

“ KETAWA KAMU? ”

“ AKU NANGIS ”

Dan aksi pukul spatula di kepala ‘adik’ pun terjadi, bahkan sang Papi hanya memandangi kedua putranya dari arah meja makan, disusul anak tengahnya yang baru saja datang ke meja makan dengan muka bantalnya.

“ UDAH!!, BERISIK TAU GAK. MASIH PAGI UDAH RIBUT, KAKAK KALAU MAU KE TOKO ROTI TINGGAL PERGI APA SUSAHNYA, TAPI MAMI NITIP CAKE YANG BARU ITU GATAU NAMANYA, TAPI YANG KELUARAN MINGGU INI KLO GA SALAH ADA NUT NUT NYA GITU. DEK ARCHIE UDAH!! DIEM!, SAMA AJA KAMU. MAS CHARU BANGUN!!. ” tuh kan, mama jadi marah-marah. Padahal tadi suasananya adem ayem, bahkan Papi tidak jadi menguap karena terkejut, sedangkan Charu reflek melek. Kalau ditanya nasib dua orang yang dimarahi bagaimana, hanya bisa diam dan saling buang muka.

Suddenly Marriage [ SahiJae/AsaHyuk ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang