Jesslyn mengendarai motornya untuk pulang ke rumah setelah tadi makan di restoran, reo mengantarkan dia ke bengkel terlebih dahulu untuk mengambil motor jesslyn dan saat mau mengikuti jesslyn agar sampai dengan aman dirumahnya jesslyn malah menolak tawaran reo agar tidak perlu mengantarnya bukan karna apa tapi saat di bengkel reo menerima telepon bahwa haikal sudah boleh pulang dan terlihat wajah reo sangat gembira jadi jesslyn menyuruhnya untuk langsung ke rumah sakit saja dari pada mengantar jesslyn dulu apalagi harus puter balik jauh
"AAAAAA" teriak jesslyn dia kaget karena tiba-tiba ada motor di depan dia, orang yang berada di depan dia berusaha menghindar agar tidak tertabrak hingga orang itu menjatuhkan dirinya ke samping
Jesslyn langsung menghentikan motornya dan melirik kebelakang saat melihat orang itu jatuh jesslyn buru buru turun dari motor untuk membantu orang itu
"Kamu gapapa?" Jesslyn mencoba menarik orang itu untuk membantunya berdiri
"Gapapa gapapa lo gak liat gue jatuh? Ya sakit lah" Orang itu membenarkan motornya yang terjatuh
"Y-ya maaf"
"Lo bisa bawa motor gak sih kalo gak mending diem di rumah aja deh dasar bacil" Jesslyn melotot menatap orang yang masih memakai helm full face
"Apa?! Lo emang bacil, badan kecil so so an bawa motor ke jalan nyalakain orang kan lo"
Bugh
Jesslyn memukul pelan helm orang itu"Anjir gak sopan banget lo" Orang itu menatap wajah jesslyn yang sedang kesal
"Kamu yang gak sopan! Tuh mulut kamu gak sopan ngatain badan aku kecil, kecil kecil gini juga bisa bikin kamu jatuh tuh buktinya kamu jatuh dari motor jangan anggap badan aku kecil aku gak bisa bawa motor ya, aku bisa! Cuma...... Tadi lagi gak konsen aja kamu sih yang salah kenapa lewat jalan sini?? Coba aja kalo gak lewat jalan ini pasti gak akan kejadian jadi ini semua salah kamu" Jesslyn melipatkan tangannya lalu memalingkan wajahnya
Orang itu kini membuka helm nya "hekm"
"Yaudah deh ma- mampus" Gumam jesslyn saat baru menyadari siapa orang yang dia lawan tadi wajah jesslyn mendadak menjadi pucat
"Ohh ini yang di sekolah so lugu tapi di jalan sifatnya berasa kaya yang punya ini jalanan?" Ucapnya datar
"Lyn lyn kenapa gak liat liat dulu sihh wahh mampus aku pasti di sekolah tambah di buly" Batin jesslyn
"Heh jawab tadi nyerocos"
Jesslyn tersenyum kaku "m-maaf ya aku gak sengaja aku gak akan kaya gitu lagi"
"Cih pertama lo hampir tabrak gue dan buat gue jatuh dari motor kedua lo berani mukul kepala gue dan terakhir lo nyalahin gue karna kejadian ini, terus gue bakal lepas lo gitu aja?" Vano mendekatkan wajahnya pada wajah jesslyn
"Pukul aja aku terus dorong aku yang keras supaya kita impas" Dia menutup rapat kedua matanya tetapi tidak ada tindak apapun yang vano lakukan hingga jesslyn kembali membuka matanya
"K-kamu sendiri yang gak mau ya" Jesslyn langsung memutar balikkan badannya untuk kabur
"Tunggu" Langkah jesslyn berhenti dia dengan wajah takutnya kembali menatap vano
"Mau kabur? Gue pastiin lo di bully habis habisan di sekolah"
Jesslyn langsung berlari kecil menghadap vano diaa memegang tangan vano "pliss jangan aku gak mauu di bully sama sery silla sindy aja udah cukup cape jangan aku mohon"
"Apalagi kalo vano sama gengnya bully itu kejem banget ngebayangin nya aja aku udah serem" Batin jesslyn
"Oke lo ikut gue sekarang" Vano melepaskan tangannya yang di pegang jesslyn
"Hah kemana?"
"Cuci motor gue"
"Motor kamu masih bersih ko" Jesslyn melihat motor vano
"Lo lupa tadi gue jatuh"
"Ishh kamu itu jatuh ke aspal bukan ke lumpur paling debu doang dikit"
"Justru itu gue gak mau ada debu dikit pun di motor gue"
Jesslyn menghentakan kakinya
••••••••
Rambut berantakan karena tidak di ikat dengan rapi wajahnya yang benar-benar masam bajunya sudah tidak tentu bentuk karena seragamnya keluar dan rok nya aga miring ya jesslyn belum mengganti baju gimana dia ganti baju ke rumah saja belum dan bajunya basah karna kecipratan air tangannya sudah lelah memegang selang, itu lah keadaan jesslyn sekarang dia sudah mencuci motor vano sebanyak tiga kali tetapi vano terus menyuruhnya untuk membersihkan ulang sampai motornya benar-benar bersih tanpa debu sedikitpun
"Heh nanti ada makanan gue pesen lo-"
"Buat aku? Wah makasih vano ternyata kamu baik kebetulan aku juga laper" Jesslyn tersenyum senang menatap vano
"Dih, buat gua lah nanti kalo makannya udah dateng lo bawa ke kamar gue, gue mau makan lo lanjutin bersihin motornya" Setelah mengucapkan itu vani langsung masuk kedalam rumah
Jesslyn sudah siap melayangkan sepatu nya tetapi dia tahan kalau tidak bisa makin ribet urusan nya tak lama kemudian makanan vano datang jesslyn mematikan selangnya terlebih dahulu kebetulan motornya sudah SANGAT BERSIH
Tok tok tok
Tidak ada jawaban terus akhirnya jesslyn memilih untuk langsung masuk saja dia menyimpan makanan di meja samping ranjang vano baru saja dia memutarkan badannya dia berteriak karena kaget melihat vano yang berada tepat di depannya
"Aaaa" Jesslyn terjatuh keranjang sebelum itu dia juga memegang vano niatnya agar tidak jatuh tapi vano yang tidak seimbang akhirnya dia ikutan jatuh dia berada di atas jesslyn
Derak jantung jesslyn berdetak kencang melihat keduanya sangat dekat bahkan hembusan nafas mereka saja bisa di rasakan belum lagi melihat rambut vano yang basah badannya tidak di baju dia hanya menggunakan handuk yang dilikit di pinggang dia
"Aaaaaa" Lagi lagi jesslyn berteriak tepat di telinga vano, dia menyingkirkan tubuh vano dari atasnya lalu berlari keluar pintu kamar
"AKU PULANG KERJAAN AKU UDAH BERES" Teriak jesslyn dia langsung turun ke bawah vano ingin menyusulnya tetapi dia sama sekali belum menggunakannya baju, dia melihat jesslyn yang sudah pergi menggunakan motor dari jendela
Dia terkekeh melihat tingkah jesslyn
KAMU SEDANG MEMBACA
Darklyn
Teen FictionPersahabatan yang sama sama gila? Atau Sama sama badgril? Atau swett? Hmm mungkin benar tetapi ini lebih tepatnya adalah cerita yang dimana 2 perempuan bersahabat yang memiliki sifat berbeda, yang satu lugu, manis, ceria, lucuu, manja, sifatnya yang...