1. Weird Couple

163 7 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 177 halaman.
***

"Ngentot!" Satu kalimat sarkas nan kasar, yang keluar dari mulut seorang wanita bernama Huang Renjun, begitu masuk ke dalam kamar seorang pria yang bernama Lee Haechan, yang saat ini tengah bermain game di komputer miliknya.

"Astagfirullah, Njun. Kasar banget sih omongan kamu.... siapa yang ajarin coba? Tapi, boleh tuh di coba! Mau kapan?" Tanya Haechan, dengan tatapan yang masih fokus menatap komputer yang ada di depannya, dengan tangan yang masih ribet memencet keyboard.

*dugh* satu lemparan yang Renjun lakukan, dan mendarat tepat di kepala belakangnya Haechan, yang membuat pria itu meringis kesakitan. "Anjing." Satu kalimat umpatan yang dapat ia lontarkan, begitu mendengar ucapannya.

"Njun, astaga.... lo yang bener apa sih Njun, ngomongnya. Lo ini perempuan, Huang Renjun. Siapa sih yang ngajarin l-- ah elah, ngentot lo, Renjun. Anjing banget dah lu ya, Njun. Dikit lagi itu turret lawan hancur ya, kontol banget. Begaya banget lu bangsat, babi banget lu ye, njun." Kalimat nasehat yang awalnya Haechan lontarkan kepada wanita yang tadinya sedang duduk di atas ranjang kamarnya, berubah menjadi kalimat makian, ketika perempuan ini mengeluarkan game yang sedang ia mainkan di dalam komputer miliknya.

Sementara Renjun sendiri tidak peduli dengan kalimat makian ini. Dia malah tersenyum, seraya mengambil kaca, dan menghadapkan kaca yang ia pegang, ke hadapan wajah pria yang sedang mencak-mencak ini. "Nah, ini dia biangnya. Dia yang buat gue ngomong kayak gini." Ujar Renjun, yang membuat pria yang ada di hadapannya ini mendecak, dan menyingkirkan tangannya yang sedang memegang kaca.

Haechan sendiri langsung duduk di atas ranjang miliknya, begitu gamenya di keluarkan. Ia udah gak mood lagi buat nerusin mainnya. "Ngapain sih lu kemari?" Tanya Haechan, menatap wanita yang ada di hadapannya ini dengan tatapan penuh permusuhan.

Mendengar perkataan yang keluar dari pria berzodiak gemini ini, membuat dia langsung berdecak kasar. "Gaya banget lu pake nanya kayak begitu. Biasanya juga ngaroh-ngaroh gue buat kemari." Ujar Renjun, yang membuat pria gemini ini mendelik.

"Dih, apa banget sih, bangsat. Gak usah kegeeran gitu deh. Belaga di butuhin banget, kontol." Ujar Haechan, dengan kedua bola mata yang memutar jengah.

Mendengar kalimat yang berupa usiran dan juga penolakan, membuat Renjun menjadi tertantang. "Dih, anjing! Yaudah gue pergi. Awas lu ya nyariin gue, atau peluk-peluk gue lagi! Gue kagak bakalan mau! Gue ganti kunci kamar sama kunci balkon kamar gue! Biar lu kagak bisa masuk!" Final Renjun, yang langsung keluar dari kamar pria bermarga Lee ini. Ia berniat kembali ke kamarnya, lewat balkon kamar pria ini.

Namun, belum sampai kakinya menyentuh lantai balkon, tiba-tiba dirinya udah di peluk dari belakang, dan lehernya udah di endus-endus udah kayak apaan tau. "Ah.... sayang.... jangan kaya gitu ah!" Rengek Haechan, seraya menggoyangkan tubuh pacarnya, yang saat ini masih berada di dalam pelukkannya.

"Sayang, sayang! Lepasin dulu ya, anjing! Niat gue ke sini tuh pengen marah!" Ujar Renjun, yang langsung menghentakkan tangan kekasihnya dari pinggangnya, dan mendorong kekasihnya, memberikan jarak antara dirinya dengan kekasihnya, lalu membalikkan tubuhnya, agar dia bisa melihat wajah sang kekasih.

Setelah membalikkan tubuhnya, ia dapat melihat wajah sang kekasihnya, yang saat ini sedang menatap dirinya dengan penuh kebingungan. Seakan meminta penjelasan akan kesalahannya. Dan ya, Renjun langsung memberi tau kesalahan yang telah di perbuat kekasihnya ini. "Coba jelasin ke gue, lu apain lagi photocard Yuno gue, bangsat?! Lu gak tau kalo ini photocard tuh mahal?" Tanya Renjun, yang masih mencoba untuk sabar dalam menghadapi kekasihnya ini.

Haechan langsung mengambil sebuah foto dalam selembara kertas yang di berikan kekasihnya ini. "Yaelah, yang. Cuma bengkok ini, yang. Lagian cuma kertas doang yang." Ujar Haechan, yang masih belum paham juga kalo hal ini tuh sensitif banget buat kekasihnya.

"Lo mau jelasin gak kronologinya? Supaya gue enak buat ambil keputusannya. Maafin lo, atau ngamuk ke lo." Pinta Renjun, yang mau tau dulu kronologinya, sebelum ia mengambil keputusan ini.

"Gak sengaja gue, yang. Tadi pas siang, pas lo lagi ngebantuin ibu lo masak, kan ponakan lo main tuh ya ke atas, lebih tepatnya ke kamar lu. Nah, pas ke kamar lu, dia mulai ngegratak dah tuh. Dia mulai buka album album isi foto kayak gini juga. Dan karena gue tah ini sensitif, gue ngelarang dah tuh bocah. Eh, bocahnya malah nangis. Mana gak mau berhenti lagi. Nah, gue kepalang bingung tuh, gue suruh dia aja buat ambil satu. Dan ya, dia ambil yang itu. Dia bakal main, terus dia pulangin lagi kok yang, ya walaupun jadi bengkok gini." Jelas Haechan.

"Gapapa kan, yang? Yang penting kan balik lagi ya kan?" Ujar Haechan, yang masih bisa tersenyum kepada kekasihnya.

"Chan, kudu berapa kali gue bilang ke lu? Kalo misalkan bocahan pada ke kamar, terus gue lagi gak ada dan dia mau masuk? Gue udah sering bilang jangan izinin masuk kan? Kenapa lu izinin masuk?" Tanya Renjun, yang masih mencoba untuk tidak mengamuk kepada pacarnya ini.

"Dia tiba-tiba masuk, yang. Aku kira yang masuk itu kamu. Aku juga lupa kunci pintunya." Jelas Haechan.

"Oke, gue terima alasan lo. Tapi Chan, gue juga sering bilang ke lo kan, kalau foto yang ada di dalam album ini tuh gak boleh di keluarin? Kalo mau bakal main, yang album ini aja, yang palsu. Kenapa lo malah kasih yang dari album sini?" Tanya Renjun sekali lagi, seraya mengingatkan kembali kepada kekasihnya, mengenai album yang boleh di sentuh, dan tidak boleh di sentuh.

"Gue lupa yang, maaf deh. Lagi udah kenapa sih, yang. Cuma kertas gini doang kok di permasalahin? Aku ganti deh, ayo kita ke cetak photo sekarang, buat cetak foto kayak gini lagi." Seru Haechan, yang gak mau mereka bertengkar hanya karena sebuah foto.

Mendengar balasan kekasihnya, membuat Renjun mendecak kesal. Kekasihnya ini selalu meremehkan sebuah masalah, terutama hal yang ia suka. "Lo mau ganti?" Tanya Renjun lagi, memastikan kekasihnya ini.

Tanpa ragu, pria berkulit tan ini menganggukkan kepalanya, dan langsung mengeluarkan dompetnya. "Iya, berapa sih?" Tanya Haechan, yang sudah siap memberikan uang yang di inginkan kekasihnya ini.

"56 juta." Jawab Renjun dengan santainya, tanpa adanya beban ketika berucap seperti ini.

"Hah? 56 juta?" Tanya Haechan sekali lagi, yang langsung di balas anggukkan kepala oleh kekasihnya. "Yang, jangan bercanda." Pinta Haechan, supaya kekasihnya ini berhenti sejenak untuk bercanda.

"Lo liat di wajah gue. Apakah saat ini wajah gue lagi bercanda? Gak Chan. Emang 1 pc ini harganya 56 juta. Lagipula Chan, ini bukan masalah harga. Ini pc tuh hanya ada 1 di dunia. Pc Yuno weekly idol 2018 tuh cuma ada 1 atau 10 di seluruh dunia, Chan." Jelas Renjun, yang tetap menunjukkan wajah penuh kesalnya.

"Njun, tapikan--"

"Ck! Terserah lu deh, kontol!" Final Renjun, yang langsung pergi meninggalkan kekasihnya.

UNUSUAL PAIR - HYUCKRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang