6.

270 59 5
                                    

Jeon Somi - Anymore / New Jeans - Ditto

**

Keadaan Shani saat ini sudah jauh lebih baik meskipun memang bekas luka-lukanya masih sedikit terlihat. Feni dan Anin sedang duduk di sofa yang terletak di seberang kasur Shani, mereka berdua mengamati Shani yang berusaha sekuat tenaga menghabiskan makanannya.

“Bisa gak sisanya gue buang aja, enek anjir.. mual” Protes Shani.

“Gak!” Ucap Anin dan Feni serempak.

“Enek banget, buburnya gak ada rasa”

“Udah abisin aja sih.. ngomel terus, anggep aja lagi gejala covid” Ucap Anin dengan santai.

“Heh!”

“Yaudah gini deh, Shan.. lo sekarang milih mau makan sendiri atau Abin yang nyuapin lo?”

Mendengar penawaran itu reflek membuat Shani melanjutkan sesi makannya tanpa mengeluarkan sepatah kata lagi.

Shani lebih memilih untuk makan sendiri di bandingkan harus disuapi oleh Anin, cukuplah 2 tahun yang lalu Shani harus merasakan paksaan dari  Anin karna dirinya jatuh sakit, saat itu Anin seperti Ibu tiri. Kejam.

Tentang persahabatan mereka bertiga kini telah menjadi akur lagi. Shani dan Anin sudah melepaskan emosi terhadap satu sama lain. Mereka berdua berjanji tidak akan bertengkar hanya karna cinta. Maka dari itu mereka bertiga tidak pernah lepas dari pandangan terhadap satu sama lain.

Minggu depan, Shani akan kembali bersekolah seperti biasa.

Ketidakhadirannya selama hampir satu bulan itu dikabarkan karna sedang melakukan pemulihan untuk persiapannya bertanding ke tingkat Nasional.

“Abis ini kejer semua tugas individu sama pr-pr yang ketinggalan selama sebulan terakhir, buat semua tugas kelompok lo udah aman” Ucap Feni.

“Thanks, Ben”

“Iya sama-sama”

“Eh Shan, Ben.. gue pergi dulu yaa, ntar malem gue ke sini lagi”

“Mau kemana lo?”

“Ada urusan bentar, kalian ada yang mau dititip ga?”

“Ga ada, yaudah lo hati-hati”

“Oke aman, bye!”

“Bye!”

**

Hampir satu bulan menghilang membuat seluruh siswi Miracle terkejut dengan kehadiran Shani. Tubuhnya makin berisi dan berbentuk.

Kehebohan itu tersebar dari mulut ke mulut, hingga sampai lah ke telinga Gracia. Namun primadona itu tampak biasa saja, tidak ada raut bahagia sedikitpun.

Di lain sisi, Shani sedang menikmati makan siangnya bersama Feni dan Anin di kantin.

"Kangen banget sama makanan kantin"

"Makanya jangan ngebuntang mulu di rumah sakit" Ejek Anin bercanda.

"Minimal ngaca dulu lah, siapa yang bikin gue masuk rumah sakit nih"

"Harusnya lo bersyukur gue masukin ke sana, liat badan sama pipi lo makin berisi. Makin klepek-klepek tuh adek kelas ngeliat perawakan lo"

"Di kira ikan tuh bocah-bocah"

"Kalian berdua mending diem terus abisin aja makanannya, bentar lagi bel masuk"

"Iya, Ben" Ucap Shani dan Anin serempak.

CURIOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang