7

317 62 9
                                    

"Iya gue gak terima, karna gue suka sama Gracia!"

Ungkapan yang baru saja keluar dari mulut Shani membuat Feni dan Anin terkejut setengah mati.

"Udah puas?" Ucap Shani dengan nada datarnya. 

Anin berdecak sinis. 

"Walaupun lo suka sama kak Gracia, tapi lo sekarang udah punya kak Beby! Lo gak bisa memiliki mereka sekaligus. Jangan egois, Shan" Omel Anin. 

Anin beralih mengambil tas ransel miliknya dengan tatapan yang tak lepas dari Shani.

"Sejujurnya, gue gak ngedeketin kak Gracia.. tapi dia sendiri yang ngedeketin gue. Jadi kalo lo mau gue sama dia jauhan, harusnya lo ngelarang dia bukan gue.. Jangan lupa kita udah janji sama Feni untuk gak berantem tentang percintaan lagi, gue harap lo ngerti" 

Setelah mengucapkan kalimat yang menohok, Anin pergi meninggalkan Shani yang terdiam seribu bahasa. Dan tanpa mereka bertiga sadari, Gracia mendengar obrolan mereka dari balik pilar bangunan sekolah yang jaraknya tidak jauh dari ketiganya sedang berdiri. 

Gracia tersenyum dengan bangga, rencananya berhasil.

**

Flashback On

2 Bulan Lalu

Gracia sedang menikmati dinginnya suasana di dermaga bersama Anin. Kedatangan Anin sudah ditentukan Gracia, Anin adalah inti dari rencananya.

"Gue gatau ini bener atau engga, tapi gue ngerasa kalo lo ngajak gue ke sini karna ada sesuatu yang lo mau dari gue, kak"

Gracia menoleh ke arah Anin dengan ekspresi terkejut.

"Bener ya? Hahaha" Anin tertawa ringan.

Mendengar ucapan Anin membuat Gracia merasa tidak enak.

"Udah ngomong aja, kak.."

"Em... Gue butuh bantuan lo, Nin"

"Bantuan apa?"

"Bantuin gue bikin Shani nyesel karna udah mainin gue, gue pengen dia bisa ngerasain jatuh cinta dan sakit secara bersamaan.. Gue mau ngerebut sahabat lo dari pacarnya"

"Gimana?!"

Gracia mengalihkan pandangannya dari Anin dan sibuk menatap langit malam.

Anin masih setia dengan diamnya. Rencana yang disampaikan Gracia sangat mengejutkannya.

Namun beberapa saat ia mulai memahami sesuatu.

"Lo udah stuck banget sama Shani" Ucap Anin dengan suara sedikit berat.

Itu bukan pertanyaan, tapi pernyataan.

Pada dasarnya, perasaan Gracia memang sudah habis hanya untuk Shani. Gracia sudah terlanjur jatuh hati.

Tak mendapati respon dari Gracia membuat Anin langsung menyimpulkan bahwa pernyataannya adalah benar.

Anin menghela napasnya dengan kasar.

"Ternyata gue beneran gak punya kesempatan sama sekali. Mau sekeras apapun gue bikin lo nyaman, Shani selalu jadi pilihan lo"

Gracia menoleh ke arah Anin yang sibuk menatap laut dan ikan-ikan yang berenang di sekitar dermaga.

"Maaf gue gak bisa bales perasaan lo, Nin"

"Don't mention it! Kita bisa deket kayak gini udah lebih dari cukup kok. By the way, lo yakin sama keputusan lo buat ngerebut Shani dari kak Beby? Gimana caranya kak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CURIOUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang