part 3

40 34 11
                                    

Di tengah-tengah perbincangan mereka Alana memberanikan diri untuk menanyakan sesuatu kepada abangnya.

"Abang ."ucap Alana yang memanggil abangnya dengan nada rendah.

"Hmm kenapa adiknya Abang ."ucap sang Abang sambil mengelus kepala adiknya.

" Alana mau nanya sesuatu sama Abang,boleh kan?."ucap Alana.

"Boleh dong masa adiknya Abang mau nanya engga boleh sih."ucap sang Abang yang kini fokus menatap adiknya dengan tatapan yang sangat kepo itu.

"Ayah kenapa ya Abang segitu bencinya sama Alana dan kadang ayah sering membentak Alana."ucap Alana,sambil menundukkan kepalanya.

"Ayah sebenarnya tidak benci sama Alana tetapi ayah itu sayang banget sama Alana dan ayah juga ingin Alana jadi anak yang baik,nurut sama orang tua,dan mau anaknya sukses buat kedepannya,jadi ayah tidak benci Alana tetapi ayah ingin yang terbaik buat Alana."ucap sang Abang.

"Kalau ayah memang benar-benar sayang dan ingin terbaik buat Alana kenapa ayah selalu memukul Alana,apakah itu pantas untuk di bilang sayang dan ingin terbaik buat anaknya Abang?."ucap Alana sambil menangis.

Degg..

Mendengar per lontaran kata dari Alana membuat sang Abang kaget.tetapi yang di pertanyakan Alana itu benar,kenapa ayahnya selalu memukuli mereka dan apakah pantas di bilang sayang kepada anaknya.abangnya pun ikut menangis mendengarkan perkataan dari Alana.

"Ayah itu sebenarnya memang keras orangnya tapi di balik sifat kerasnya ayah dia pengen melihat anak-anaknya sukses buat masa depannya masing-masing dan pingin anaknya menjadi sholeh-sholehah dan baik."ucap sang Abang sambil menghapus air mata adiknya yang sempat membasahi pipinya tersebut dan memeluk tubuh Alana dengan hangat.

"T-tapi kan Abang."ucap Alana yang terbata-bata.

"Sutt sudah tidak usah berburuk sangka kepada ayah sendiri Alana karena itu tidak baik,dan satu lagi Abang ingatkan lebih baik kita jalanin kehidupan ini Alana,boleh ngeluh,boleh nangis,dan boleh capek tapi tidak boleh ada kata menyerah dalam kehidupan ini yang kita jalanin jadi kita harus tawakal terus kepada Allah dan berdoa untuk perlindungan dan di kuatkan lagi untuk menjalanin ini semua."ucap sang Abang sambil mengasih nasihat untuk terus bertahan hidup.

"Iya Abang Alana bakalan ngejalanin ini semua Alana berdoa kepada Allah supaya Alana di kuatkan lagi bahunya dan di tegarkan hatinya untuk kedepannya,dan Alana janji sama Abang Alana tidak bakalan menyerah begitu saja."ucap Alana sambil tersenyum.

"Nah gitu dong adiknya Abang,engga boleh menyerah dan harus tahan bating di keadaan apapun itu meskipun dunia tidak berpihak kepada kita."ucap sang Abang Sambil memeluk tubuh Alana dan Alana pun membalas pelukan sang Abang,sambil berkata " terima kasih Abang karena Abang Alana jadi tau arti dari kehidupan yang sebenarnya,dan mau menjadi support system Alana yang terbaik."ucap Alana.

"Sama-sama Alana kita akan berjuang sama-sama sampai di titik terakhir yang Allah berikan kepada kita dan untuk massa depan kita,dengan keadaan apapun itu Abang bakalan menjadi support system buat Alana dalam keadaan apapun itu."ucap sang Abang.

Di saat mereka berpelukan tiba-tiba sang bunda menghampiri mereka yang sedang berpelukan itu."ada apa ini kok pelukan begitu hmm.."ucap sang bunda sambil duduk di sebelah Alana.

"Ini bunda tadi Alana cerita sama abang tentang ayah yang sangat kasar kepada Alana bund."ucap sang Abang yang memberitahukan kepada bundanya.

"Oh gitu toh Abang ."ucap sang bunda sambil menganggukkan kepalanya.kemudian sang bunda pun mengelus rambut Alana.

"Gini ya nak,ayahmu itu memang keras orangnya nak dulu pun abang mu sampai di kasih makan mie instan 1 kardus sama ayahmu,nah itu keadaan bunda lagi mengandung kamu dan itu pun paa bunda mengandung kamu sempat ada kejadian tidak mengenakan,nah itu usia kandungan ." Ucap sang bunda yang menceritakan tentang abangnya yang pernah di siksa juga sama ayahnya.

"Jadi Abang dulu pernah di gantung sama ayah,bund? ."ucap alana.sang bunda pun mengangguk.

"Gimana mau ngelawan dan memberontak sedangkan dia masih kecil umur 3 tahun ."ucap sang bunda.

Tanpa di sadari Alana dan juga abangnya ternyata bundanya menangis ketika mengingat kejadian itu dan menceritakan kejadian yang tidak mengenakan.

"E-eh bunda kok nangis ." Ucap sang Abang sambil mengusapkan air mata bundanya.

"Eh bunda engga nangis kok Abang ."ucap sang bunda yang berbohong kepada sang anak.

"Yasudah nak tidak usah khawatir ayah mu itu memang kayak begitu sikapnya dari dulu,jadi sekarang kamu yang kuat,yang tabah,dan banyakin berdoa sama Allah nak."ucap sang bunda sambil menangis.
"Tapi bunda Alana sudah muak dengan sikap ayah yang kasar terhadap Alana bund,badan Alana sakit semua saat ayah memukuli,cambuk Alana pakai tali pinggang ayah,itu rasanya sakit banget bunda hikssssss."ucap Alana yang memberi tahukan sikap ayahnya selama ini kepada sang bunda.

"Iya nak bunda tau tapi kalau kamu membantah ayah akan semakin keras sama kamu sayang."ucap sang bunda.

"Iya Alana Abang yakin kamu pasti bisa menjalankan semua ini."sambung sang Abang.

Lalu Alana menganggukkan kepalanya,dan ia segera memeluk sang bunda dan abangnya.

"Sudah lebih baik kamu istirahat di kamar ini sudah siang,pasti kamu capek tadi habis sekolah."ucap sang bunda yang menyuruh putrinya untuk beristirahat.

"Yasudah bund Alana naik ke atas dulu mau istirahat alana pun capek."ucap Alana.

Akhirnya pun mereka pergi ke kamar masing-masing untuk istirahat.

ALANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang