part 6

25 22 8
                                    

setelah sesampainya di dalam Alana segera di tanganin oleh dokter,mereka pun yang berada di luar sangat cemas dengan keadaan Alana yang berada di dalam sana.

keadaan semakin mencekang dan hanya suara bunda yang saat ini sedang menangis melihat arah jendela yang di dalam ya ada keberadaan sang putri ya.

selang beberapa waktu dokter pun keluar dari ruangan tersebut.

" gimana dok kedaan anak saya."tanya bunda yang sambil menangis.

" alhamdulilah ibu putri ya ibu tidak ada luka yang serius hanya saja bentrokan di bahu akibat pukulan yang keras tersebut." jawab sang dokter.

" alhamdulilah kalau begitu dok."ucap rafandra.

"baiklah sekarang pasien sudah boleh di jenguk dan silahkan masuk ke dalam,tapi jangan terlalu banyak ajak bicara dulu putri ya karena biar menetralisir kan pikiran ya sejenak."

"baik dok terima kasih."

" sama sama saya ijin permisi."

"oh ya silahkan dok."

setelah dokter pun pigi mereka bergegas masuk ke ruangan dan melihat Alana yang tergeletak yang tak berdaya itu.melihat kondisi Alana yang kaya gini bunda ya sempat meneteskan air matanya meskipun dia harus pura pura tegar di hadapan keluarganya terutama putri dan putra ya tersebut.

"Alana ."panggil sang bunda.dan mendengar panggilan dari bunda ya Alana pun segera menatap ke arah pintu.

"iya bunda ." jawab Alana.

"gimana dengan badan kamu udah engga sakit lagi kan nak ." tanya bunda kepada Alana.

"rada mendingan bunda cuman sakit sedikit bagian pundak ."ucap Alana.

kini Alana melihat ke arah ayahnya yang sedang bersantai d sofa yang d sedikan di kamarnya.dengan muka yang sama sekali tidak memperdulikan Alana dan Alana pun menatap dengan ketakutan.

"bunda kenapa ayah ada di sini juga ." tanya Alana.

"owh tadi kan ayah yang bawa mobil untuk nganterin kamu kemari nak soalnya Abang tidak mau membawanya pasal dia memeluk kamu aja selama di perjalanan ." jawab sang bunda.

"kenapa ayah harus ada di sini kenapa engga pergi aja sih,Alana sangat kecewa dengan ayah bund sebab ayah sudah memukul Alana bund ." ucap Alana sambil menangis karena mengingat kejadian kemarin.

"sudah sayang tidak boleh ngomong gitu ayah juga kemari karena dia ingin melihat kondisi kamu sayang ."ucap bundanya.

"apa bunda bilang ! dia mau melihat kondisi Alana ?. buat apa juga dia ingin tahu soal kondisi aku bunda dia juga kan yang bikin aku kaya gini ."

nangis Alana pun makin menjadi jadi dan ruangan itu hanya terdengar suara Isakan tangisan Alana.tanpa di sadari ayahnya melihat ke arah Alana yang sedang menangis itu.

"HEH ! kenapa kamu menangis,kamu tau tangisan kamu itu sangat menggangu konsentrasi ayah yang sedang mengerjakan pekerjaan kantor dan kamu jadi anak nyusahin aja taunya."ucap sang ayah dengan nada tinggi.

"apa ayah bilang barusan,aku tidak salah dengar ! aku ada di sini dan bisa kaya gini karena perlakuan ayah."jawab Alana.

"siapa suruh kamu sok ingin menjadi pahlawan buat Abang kamu itu akibat kalau kamu ingin membela abangmu salah kamu sendiri juga , CIH !." jawab sang ayah dengan nada tinggi.

"HAHAHAHA ! dasar ayah yang tidak memiliki etika dan gagal menjadi ayah ."ucap sang Abang yang baru saja memasuki ruangan.

"kamu ini selalu ikut campur urusan adik kamu dengan saya."

"harus dong karena urusan Alana yang menyangkut paut dengan anda saya harus ikut campur karena anda tidak akan pernah merasa kasian kepada anak anda sendiri." jawab sang Abang dengan suara lantangnya .

Bugg...

satu pukulan mendarat di bagian perut rafandra.setelah itu rafandra ingin membalas pukulan tersebut kepada sang ayah tapi nilih bunda ya memisahkan mereka berdua.

"CK ! apasi kamu ini selalu ingin memisahkan saya yang ingin memukulin anak sialan kamu ini."ucap sang ayah dengan lantang.

"KAMU YANG SIALAN MAS ! kamu tau kita sekarang berada di rumah sakit dan kamu berantem di waktu dan tempat yang salah,dan kamu lihat itu Alana yang ketakutan melihat kalian berantem." jawab sang bunda dengan lantang.

setelah mendengar jawaban dari istri ya kini sang ayah rasanya ingin keluar dari kamar ini.

"CK ! lebih baik saya keluar saja dari sini dari pada buang buang emosi dan tenaga saya untuk menghadapi seperti kalian ini."

"silahkan pintu jalan keluar ke buka dengan lebar ." jawab rafandra dengan santai.

setelah pergi ya  ayahnya dari ruangan tersebut bunda ya menghampiri Alana yang sedang menangis dan menutupi mukanya dengan lengan tangan ya.

"sayang sudah tidak usah menangis lagi ayah kamu sudah pergi dari sini kok ."ucap sang bunda.

dan mendengar perkataan bunda ya kini Alana segera memeluk tubuh sang bunda.


dan mendengar perkataan bunda ya kini Alana segera memeluk tubuh sang bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Angap saja gambaran Alana yang sedang menangis tadi.

  Segini dulu buat part ini dan jangan lupa di baca dan klau sudah d baca jangan lupa di vote .

      See you next part Babay✨👋

ALANA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang