4. Cinta dan Hujan

25 8 4
                                    


Di sebuah kamar yang masih terlihat gelap. Gorden jendela yang masih terbuka lebar. Terlihat bulan dan bintang dari kamar tersebut.

Tiba-tiba alarm berbunyi.

"tringgg..tringgg...tringgg"

Sontak pian terbangun dari tidur nya.
" Ahh ...."
" Ahh.... "
" Ahh..... "

"Hikss ...hiksss" Pian meneteskan air mata dan menjambak-jambak rambut nya dengan halus.

"Kenapa mimpi menyeramkan itu selalu menghantuiku"

Pian mengusap air mata nya yang terus mengalir dengan tangan nya.

"Oh iya kakak!!"

Sontak pian teringat kakak nya dan langsung berlari menuju kamar kakak nya.

"Kakk!!...."

"Kakak dimana...." panggil pian di setiap sudut ruangan.

Pian terduduk di kursi ruang makan, sembari menuangkan segelas teh ke cangkir.

" Glug.....glug....glug..."

Ketika di tegukan ke tiga, mata Pian terarah di sebuah kertas yang terlipat di atas meja.

"Apa ini..." tanya nya heran.

Piann... Kakak harus kembali bekerja
Kakak menyiapkan makanan untuk mu
Di makan yahh!!.....
Kau pasti lapar kan??

                                  Riko

Pian menghela napas nya lagi setelah membaca surat tersebut.

Sontak pian teringat sesuatu.

"Oh iya ciaaa.., aku harus menemui nya"

Pian langsung bergegas keluar dari rumah nya dan menghampiri depan rumah nya cia.

Pian menekan tombol bel berkali-kali, tetapi tidak ada jawaban.

"Aishhh...sial" pian menggigit bibir bawahnya karena merasa kesal.

"Oh iyaa......toko pie!!"

Pian bergegas ke toko pie kenari milik ibu cia yang berada di depan gang rumah mereka berdua.

Sesampainya pian di depan toko, pian berdiri sejenak melihat ke arah dalam toko.

Setelah itu ia langsung masuk.

"Hallo bii....boleh pinjam cia nya sebentar??" tanya pian.

"Oh iya boleh" jawab Bu moon sambil melihat kearah cia.

Pian langsung keluar dari toko, dan menunggu cia di depan toko.

"Ahh..ibuuu!!" gumam cia kesal setelah itu ia menghela napas nya dan segera membuka celemek yang ia gunakan.

Sesampainya cia di hadapan pian, cia hanya diam dan tidak berkata sepatah kata apa pun.

Cia terduduk di kursi yang terletak di depan toko. Sedangkan pian masih berdiri membelakangi cia.

Seketika pian berbalik arah
"Aku gak bisa mengabaikan mimpi itu!!"
"Walaupun aku bersikeras untuk gak mempercayai nya"

Cia mendengar penjelasan pian dengan raut wajah polos.

"Mimpi itu terus menghantui ku"
"Kenapa kau memberikan mimpi itu pada ku!!"
"Hahhh....??"
"Kenapa harus aku!!??"

Pian meneteskan air mata nya lagi, dan menggigit bibir bawahnya. Kemudian pian terduduk di kursi tepat di hadapan cia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ada Apa Dengan Mimpii??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang