Jungkook yakin ada yang tidak beres dengan otak victor! Ya,orang normal mana mungkin melakukan apa yang pria itu lakukan.
Secepatnya sadar agar tidak selalu memikirkan pria gila itu. Ia akan mencari cara agar lepas dari victor tanpa timbul kegaduhan. point pentingnya, jangan sampai jimin tau.
Menurutnya memberintahu jimin adalah opsi terakhir. Untuk sementara ini ia akan cari cara dulu agar bisa melepaskan diri.
"apa ada yang mengganggu pikiranmu, sekretaris jeon?"
Dalam satu detik sang pemilik nama mengangkat wajahnya. Dan dapat dilihat, sang atasan tengah memandang dirinya penuh tanda tanya.
"Kau ada masalah?" Tanya nya sekali lagi, kala jungkook tak kunjung memberi jawaban.
Mengerjapkan matanya pelan, total sadar dari lamunan tak bergunanya.
"oh- maafkan saya, pak tae" membungkukkan badan hormat, setelah itu kembali lagi duduk di kursi kerjanya.
"Ada masalah, jeon?" Taehyung memastikan sekali lagi.
Menggeleng yakin " Tidak ada pak, sekali lagi maafkan saya"
"Tidak nyaman dengan tempatmu? Kau bisa bicara"
"Terimakasih, pak. tapi ini sudah lebih dari nyaman"ucap jungkook meyakinkan.
"Hyung"
Jungkook mengeryit tidak paham " maksud bapak?"
"Kau bisa memanggilku hyung. Aku tidak setua itu jika kau panggil bapak"
Jungkook mengangguk kaku, melanjutkan lagi pekerjaan yang sempat terjeda beberapa menit tadi.
"Berikan tugas mu hari ini,jeon. Aku akan melihat hasil kerjamu"
Jantung jungkook berdegub dengan kencang. Menggenggam lembar kertas itu dengan erat, membawa kaki jenjangnya menuju meja besar sang atasan.
Ia takut,jika semua yang ia tulis dalam kertas itu salah penempatan atau tulisan.
"Emmm, kau cukup pintar dalam hal ini. Tapi jeonㅡ sini,"
Jantung jungkook kembali berpacu cepat. Apalagi saat lengannya di tarik pria itu untuk mendekat tepat di sampingnya.
"lihat iniㅡ" tunjuk taehyung pada kertas itu.
ㅡ"jika kau menulis surat seperti ini, orang tak akan bisa mengerti. Jadi, perbaiki lagi ketikan mu oke?"
jungkook membeku kala tangannya di remas halus, dan tak lupa wajah taehyung yang menatapnya dari bawah; sial, ini sangat dekat.
Taehyung menarik tangan jungkook agar semakin merunduk,"jangan buat kesalahan , jeon"
Jungkook menegang kala suara serak itu menyapu indera pendengarnya.jungkook segera menegakkan tubuh kaku dan mengangguk faham.
Taehyung terkekeh " Bagaimana kalau kau ku angkat menjadi assistant pribadiku?"
Jungkook mengeryit tak tau "maksud, h-hyung?"
"Kau akan mendapatkan banyak komisi"
Jungkook belum mengerti, otaknya masih sedikit blank "komisi? Maksud hyung?"
"Gajimu akan ku naikkan 4 kali lipat,jika kau mau"
Jungkook cukup terkejut mendengar tawaran yang diberi atasannya ini.kenapa tiba-tiba? Namun, ini Sangat menggiurkan.
apa di terima aja? Hanya assistant pribadi kan, tidak ada masalah dalam hal itu.
Lagi pula, menurut nya ini peluang untuk melupakan masalah nya dengan victor. Dia tak mau di hantui dengan rasa khawatir sekaligus rasa bersalah pada jimin.