"ITU KACANG GUE GOBLOK! JANGAN DIGONDOL SEMUA DONG KA!" teriak Thero pada Raka yang mencomot semangkok kacang ke pelukannya.
Raka tak memperdulikannya, "Peduli setan!" acuhnya sambil mengelupas kulit kacang dengan giginya.
"ANJIR NI ORANG" ucap Thero seraya melayangkan bantal kearah Raka. dan..
Pukk!
Tepat sasaran.
"Anjrit Lo! untung kagak jatuh kacang gue!"
"KACANG GUE?" ucapnya mengulang perkataan Raka, "ITU KACANG GUE BEGO! GAK USAH NGADI-NGADI!" ujar Thero dengan nada ngegas.
Saat ini ruang TV Jifan sudah seperti kapal pecah dengan pemandangan Thero dan Raka yang sedang beradu mekanik, tidak lupa Rajuna yang sedang serius bermain PS.
Jifan yang baru saja selesai membuat secangkir kopi panas didapurnya terkejot dengan pemandangan yang dilihatnya.
"Ya Gusti, Lo pada apain ruang TV gue anjim!" perkataannya sama sekali tak digubris oleh ketiga temannya yang masih melanjutkan aksinya.
"WOI WOI! BERISIK WOI! UDAH MALEM JAN PADA KESETANAN!! MAU GUE USIR DARI RUMAH GUE HAH!!?"
Jifan menaruh cangkirnya diatas meja lalu bergegas menengahi pertengkaran mereka berdua.
Thero mendengus seraya merebut paksa mangkuk kacang dari tangan Raka.
Raka berdecak, "Thero pelit kek kuda nil!" cibirnya.
"Dih orang elo duluan yang ngerampas kacang gue! Ogah gue bagi Lo!" sautnya tak terima.
"Itu kacang gue." timpal Jifan dengan wajah datarnya namun tak dapat tanggapan dari Thero.
Mereka berdua beralih menonton televisi, Jifan menggelengkan kepalanya melihat tingkah kekanak-kanakan mereka.
"Heran gue, kenapa cewek-cewek pada ngepens berat sama Lo pada, modal tampang doang kelakuan kek setan." ujarnya sambil memijat keningnya.
"Itu lah manfaat orang ganteng." jawab Thero santai.
"Pd bat njir!" semprot Raka.
Jifan beralih menatap Rajuna yang duduk di karpet membelakangi mereka, "Jun, Lo tau mereka berdua tengkar ngapa gak dipisahin sih!?"
"Karna gak peduli." jawabnya acuh, masih asik memainkan stik PSnya.
Jifan menghela nafas, lalu menyruput kopinya dengan waktu yang bersamaan seseorang turun dari lantai atas dengan grasak-grusuk.
"Bang! bang!" panggilnya yang masih menuruni tangga.
Semua menoleh kearahnya, kecuali Rajuna, masih sibuk kencan sama PS.
"Kenapa sih dek? pelan-pelan aja kenapa sih, nanti kalo jatuh kan ba-" tegurnya terpotong.
"ALLAHHU AKBAR, kenapa ruang TVnya bisa kayak kandang sapi begini sih bang?" celetuk Zui membelalakkan matanya melihat pemandangan tak mengenakkan didepannya.
Thero dan Raka nyengir tanpa dosa.
"Sapa lagi kalo bukan ulah temen lucknut abang?" jawab Jifan melirik kedua temannya.
"Berniat baik malah dikatain lucknut!" sinis Thero.
"Dimana letak niat baik lo gue tanya!?" pekik Jifan menatap horor Thero.
"Ya kan kita udah jauh-jauh kesini cuma buat nemenin lo."
"Apaan? Nemenin dari jonggol yang ada nyusahin!" pekik Jifan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sebelah
Teen FictionKeempat cewek jomblo gesrek, tapi bukan cewek sembarangan. ALASKA SCHOOL mengadakan kompetisi untuk menjalin silaturahmi dengan SHAMARA SCHOOL. Pemilik kedua sekolahan ini Kakak-beradik. Walau sangat jarang interaksi atau meet, siswa-siswinya sangat...