Jam 17.15
Mereka berkumpul di cafe setelah menyelesaikan kegiatan sekolahnya yang lumayan padat hari ini.
Ini saatnya mereka girls time, ya seperti biasa diisi dengan curhatan hati yang sangat dalam eaa, menggibah, melahap apa yang ada.
"Huh akhirnya selesai juga, tinggal kasih arahan aja buat kompetisi di sekolah sebelah." Ujar Vionie sambil menyeruput kopi panasnya.
"Lo mah enak kalo dekel Lo gak paham tinggal bilang 'sen, saya masih belom mengerti ' lah gue? Dekel gue pada pemalu njim, waktu ngulang materi sih pada 'ah-oh-ah-oh' 'paham kak' tapi waktu prakteknya kek bocah pisah sama emaknya di pasar." Keluh Jiya yang mendapat gelak tawa dari ketiga sahabatnya.
Setau aku 'Sen' itu singkatan dari 'Senior' bisa dipake buat manggil kakak pengajar Paskibra. Tau dari temen sih hhe.. maafkeun kalo ada yang salah.
"HAHAHA, ngabrut banget sama anak buah lo! Gak sabar gue nunggu pala lo botak." Ucap Savely asal, sangat puas tertawa sampai lupa dia tidak lagi dikandangnya.
"Pasti Jiya depresot hadepin para kecebong, gue penasaran ekpresi si Jiya waktu ngajar praktek njir pasti cocok dibuat meme stiker." Sena tak kalah bengeknya melihat ekspresi Jiya yang hanya menatap horor ketiga sahabatnya itu.
"Jahat banget sumpah, sahabatnya curhat bukannya ditenangin ini malah diketawain." Jiya melipat tangannya didepan dada sok-sok pundung.
"Iya Ji, yang sabar ya sayang kuh.. tapi bukan Lo doang kok Ji, gue juga kadang pengen menelan bumi waktu ngajarin dekel yang gak paham-paham padahal udah dijelasin panjang lebar." Vionie mencoba menghentikan tawanya sambil menepuk pelan pundak Jiya yang berada disampingnya.
Jiya lumayan senang karena dia tidak lagi merasa bodoh dalam mengajar dekel di ekskulnya tapi memang kitanya harus sabar dan telaten dalam mengajar para kecebong-kecebong yang mau menjadi katak.
"Lo tau dekel cowok kelas 10B yang baru ikut klub dancer yang gue ceritain waktu itu?" Ucap Savely seraya menyuruh sahabatnya untuk mengingat lagi, mereka mengangguk.
Di SMA SHAMARA SCHOOL emang punya sistem belajar bahwa anak kelas 10 belom bisa memilih untuk masuk IPA atau IPS tapi dibolehkan untuk memilih klub yang mereka inginkan.
"nah itu sampai sekarang masih jadi misteri cara apa lagi yang harus gue gunain biar tu curut paham sama gerakan yang udah gue contohin berkali-kali."
"Lah anjim, tu curut belom juga paham sama dance practice pertama yang Lo kasih dari awal dia masuk ke klub Lo?" Heran Vionie.
"Boro-boro dance practice, dasar-dasarnya aja ZONK."
"Edan, pa maksud tu curut masuk ke klub Lo dah kalo orangnya kek ogah-ogahan buat mahamin gerakan." Jiya ikut berseru.
"Dia bilang sih biar keren, secara kalo dia masuk ke klub gue pasti banyak fansnya dong, tu curut kan emang cuma mau cari sensasi aja."
"Gak kaget sih, bibit unggul dari si jahe, siapa namanya?" seru Sena.
"Dyo daniswara." jawab Savely.
"Tampangnya sih emang cakep tapi blo'onnya itu loh! masa waktu gue masih latihan sama anak the flower, kan gue laper tuh terus kebetulan tuh curut lewat minta tolonglah gue buat beliin Mie bakso di kantin, nah Lo tau gak yang dia bawa ape?" Ucap Sena menggantungkan pertanyaannya.
Savely mengernyitkan dahi, "yang pasti mangkok Miso lah, kan Lo pesen Miso kan ?"
"Iya emang yang dibawain mangkok Miso tapi didalamnya cuma ada mie sama bakso tok til. kuahnya, potongan dagingnya sama sayurannya kagak ada, dia kemanain coba?

KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sebelah
Fiksi RemajaKeempat cewek jomblo gesrek, tapi bukan cewek sembarangan. ALASKA SCHOOL mengadakan kompetisi untuk menjalin silaturahmi dengan SHAMARA SCHOOL. Pemilik kedua sekolahan ini Kakak-beradik. Walau sangat jarang interaksi atau meet, siswa-siswinya sangat...