🌼🌼Hera memandang papan tulis dengan semangat, hari ini adalah pelajaran IPA pelajaran favorit Hera.
"Hoy, ra" Hera menoleh ke arah sumber suara.
"Paan?"
"Lo udah tau belom?"
"Belum tuh" ucap Hera bodoamat.
"Ck, belum juga ngomong, jadi sekolahan kita kedatangan 3 murid baru"
"Ooo" Tata berdecak malas.
"Dan ya, salah satunya sekelas sama kita sih" Hera tampak penasaran.
"Siapa?"
"I don't know, cuma satu murid yang kelas sebelas duanya kelas dua belas".
"Ce co?"
"Gatau juga sih" Hera mengangguk, terasa perutnya yang keroncongan ingin diisi.
Hera membuka ranselnya dan mengeluarkan kotak bekal miliknya, tata yang penasaran pun melihat.
"Wih bawa menu apa hari ini ra?"
"Nasi goreng sama telur orak-arik aja sih, yok makan cukup buat berdua ini" tata dengan semangat meng iyakan ucapan Hera.
"eum.. always delicious" Hera hanya terkekeh dengan ucapan tata.
Ketika tengah asik makan berdua "heh, tata Lo ngapain sih masih mau berteman dengan cewek udik itu, Lo itu gak pantes main sama dia mending kita iya gak guys?"
"Iya tuh, Lo gak gatel-gatel ta deket-deket sama si Udik?"
Tata sudah tersulut emosi, ia berdiri "jaga ya omongan Lo, yang ada gue yang gatel-gatel cuma karena ngeliat wajah Lo Lo pada!", Tata memang moos wanted di sekolah ini, tentu karena kecantikannya dan keluarganya yang berpengaruh di sekolah ini.
"Udah ta aku gapapa"
"Hera!,Lo tuh jangan terlalu lugu dong, lawan kek!" Kesal tata.
Hera hanya menanggapi dengan tersenyum.
Ngomong-ngomong soal pelajaran, jam pelajaran belum selesai, tapi guru yang mengajar tiba-tiba dapat panggilan rapat jadilah mereka santai saja.
"Her, gue pengen pipis temenin yok" Hera mengangguk ia berdiri dari duduknya dan melangkah dengan tata pergi ke kamar mandi.
Hera menunggu tata di depan pintu kamar mandi tapi ia samar-samar mendengar suara orang yang berbicara, lebih tepatnya gosip sih.
"Duh, pasti nih ya putra tuan Anggara buat masalah,Bu"
"Aduh, itusih gausah di tebak Bu, emang ya dari kecil pindah-pindah sekolah, belum ada tuh yang bisa ngerubah sifat putra tuan Anggara, nyonya Dwi aja nyerah ngurus anak satu itu"
"Semoga aja ya Bu gak bikin onar lewat batas seperti di sekolah-sekolah sebelumnya"
Hera yang mendengarkan itu menyeringit, siapa murid yang diceritakan guru-guru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
All about HERA
Random[ON-GOING] Hidup layaknya pembantu...sudah biasa bagiku, tapi kenapa penderitaan ini tak cukup untuk diriku?. Namaku cantik "ALUKANARA HERA' cantik bukan?, Ya sangat lha cantik. Ku harap penderitaan ini segera berakhir, apapun caranya, bahkan 'mati'...