Lice membuka pintu kamar kemudian berjalan menuju ranjang, dia mengendurkan dasi yang melekat dikera lehernya serta membuka jas nya.
Matanya menatap kearah putranya yang sudah tertidur dengan pulas. Tangannya mengelus pelan rambut hitam Mike. bibirnya sedikit mengulas senyum saat melihat wajah tertidur Mike yang begitu polos tapi disisi lain dia sedikit kasian pada Mike karena dirinya sangat jarang menghabiskan waktu berdua bahkan moment Lice dan Mike bisa terhitung oleh jari
Semua terjadi karena Bella terlalu over protective pada Lice sehingga Lice tidak bisa membagi waktunya pada Mike tapi walaupun begitu Mike tidak pernah sekalipun menuntut akan hal itu.
"Kau sudah sebesar ini ternyata, Daddy bahkan tidak menyadari pertumbuhanmu. Maafkan Daddy karna Daddy jarang menghabiskan waktu bersamamu" Lice berucap seraya menciumi pelan pipi Mike.
"Kau sudah pulang?" Suara Rose menghentikan aksi Lice. Dia melihat Rose baru keluar kamar mandi dan berjalan menuju meja rias.
"Mandilah dulu, setelah itu akan aku temani makan malam" Suruh Rose seraya mengeringkan rambutnya.
Biasanya Lice selalu pulang sebelum jam makan malam tapi dikarena akhir-akhir ini dia banyak pekerjaan dikantor jadi di melewatkan makan malam mereka bersama. bukan hanya melewatkan makan malam saja bahkan dia juga melewatkan kedua buah hatinya menyambutnya saat pulang.
"Aku sudah makan malam" Lice beranjak kemudian mem-back hug Rose dan menciumi bahu istrinya berkali-kali. aroma Rose seperti Wine yang memabukkan. Lice sangat menyukai aroma itu karna dia bisa merasakan sensasi yang sangat luar biasa.
"Makan malam dengan siapa?" Rose sedikit menolehkan wajahnya menatap Lice karena ini pertama kalinya Lice mengatakan jika dia sudah makan malam, biasanya dia akan menahan lapar dan lebih memilih untuk makan dirumah.
"Kenapa kau menatapku begitu? Aku makan dengan Mr.Robert" Lice sedikit terkekeh melihat ekspresi Rose.
"Bukan dengan sekretarismu kan?" Tanya Rose masih dengan tatapan menyelidik. dia bahkan memutar tubuhnya supaya bisa lebih jelas menatap Lice.
"Kenapa harus? Istriku saja lebih dari sekretarisku. Wajahnya yang cantik, matanya yang sangat indah, hidungnya yang sangat mancung, bibirnya yang sangat sexy, pipinya seperti tupai dan bodynya yang membuatku selalu-" "Sudah cukup, sekarang cepat mandi" Rose memotong ucapan Lice karena tampaknya dia mulai merasa malu karna Lice mendeskripsikan dirinya seperti apa.
Lice terkekeh melihat ekspresi Rose, belum lagi wajah Rose terlihat sedikit memerah karena ucapannya.
Beberapa menit kemudian Lice pun selesai dengan aktivitas mandinya. dia berjalan kearah ranjang dan menggeser Mike sedikit ke pinggir dan dibatasi oleh guling. Rose mengerutkan keningnya melihat sikap Lice.
"Kenapa kau menggeser Mikey Lice? Bagaimana jika nanti dia jatuh" Tanya Rose yang ingin menarik Mike kembali didekatnya namun pergerakannya terhenti karna Lice.
"Sebentar saja Sayang, aku begitu meridukanmu. Mikey tidak akan jatuh, percayalah" Ucap Lice dengan wajah yang memelas sehingga Rose pun akhirnya luluh.
Memang sudah lama rasanya dirinya dan Lice tidak menghabiskan waktu berdua, baik itu hanya mengobrol ataupun melakukan hubungan suami istri diakibatkan Bella yang sangat overprotective pada Lice ditambah Mike juga tidak bisa jauh dari Rose.
"Aku merindukanmu Sayang, sungguh" Lice memeluk Rose dengan lembut dan menenggelamkan wajahnya ceruk leher Rose, membiarkannya untuk beberapa detik.
Rose tersenyum, dia melepaskan tubuh Lice dari tubuhnya. Tangannya menangkup rahang Lice yang sudah ditumbuhi bulu-bulu halus. Rose sedikit kaget melihat fakta itu, fakta bahwa dia benar-benar melewatkan hari-harinya tanpa Lice. Bahkan hanya untuk menyukur bulu-bulu disekitar dagu Lice saja tidak dia lakukan karna adanya jarak diantara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHAELICE'S LIFE
RandomKesibukan Chaeyoung atau biasanya dipanggil dengan sebutan Rose dalam menghandle segala sesuatunya dimulai dari mengurus suami, dan kedua anaknya serta rumah dan tempat les vocal yang dia dirikan 2 tahun lalu. Lice yang selalu sibuk dengan perusahaa...