3rd Eye

209 28 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam dunia yang gelap ini, tepat di depan mataku yang tidak bisa menutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di dalam dunia yang gelap ini, tepat di depan mataku yang tidak bisa menutup. Aku masih tidak dapat melihat diriku dengan jelas. Aku tau cinta ini salah. Tapi, aku tidak bisa lari dari cinta ini.

-0-

Suara tepuk tangan menyadarkanku dari lamunan yang tidak bisa kuhindari. Hari ini adalah hari pernikahanku. Dan disinilah aku, berdiri menunggu calon pengantinku datang dari pintu itu. Aku sudah melihatnya tadi. Dia sangat cantik. Semua orang berkata aku sangat beruntung karena akan menikahi wanita secantik dia.

Tapi, bagiku dia bukan yang tercantik. Karena nyatanya mataku hanya bisa menatap kearah seseorang yang tengah ikut menatap ke arah pintu tempat calon pengantinku akan muncul. Menatap pintu itu dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan.

Sedih? Kecewa? Sakit?

Jika kau sakit melihat ini, lalu untuk apa kau hadir disini? Tolong jangan pasang wajah seperti itu. Kau membuatku ikut sakit melihatnya. Aku tengah mencoba melupakanmu saat ini. Ini adalah kemauanmu. Aku hanya menurutimu. Menuruti perkataan orang yang sudah membuatku gila dengan cintanya.

Aku tidak tau apa yang benar atau salah saat ini. Aku bahkan tidak tau apa yang harus kulakukan. Kedua mataku sudah terlanjur terkunci oleh sosokmu. Karena itu aku hanya akan melihatnya dengan mata ketigaku.

-0-

Bel pintu di apartemen mewah itu terus berbunyi. Ini masih sangat pagi, tapi sudah ada orang yang berani mengganggu tidur nyeyak sang CEO muda, Hwang Hyunjin, di hari liburnya. Sungguh, Hyunjin hanya ingin beristirahat hari ini. Ia sudah sangat bekerja keras di kantor untuk mengurus proyek baru yang ia dapatkan seminggu ini.

"Aish, mengganggu sekali sih!"

Dengan malas, Hyunjin bangun dari tidurnya. Mengacak rambutnya dengan sedikit kesal sambil duduk sebentar di tepian ranjangnya, sebelum beranjak dari kamarnya untuk membukakan pintu dimana 'tamu tak diundang' nya itu berada.

"Hai." sebuah senyum manis langsung menyapa Hyunjin dan membuat pemuda tampan itu sadar sepenuhnya dari rasa kantuknya. "Kau tadi masih tidur?"

Hyunjin mengerjapkan matanya. "Felix?"

[ HyunLix ] - I Am NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang