"Jangan beritahu Sean kalau aku mengandung anaknya," pinta Princes penuh permohonan sambil mencekal pergelangan tangan Sean."Kenapa?" Raut wajah Ryley tampak sangat tidak setuju.
"Aku tidak mau dia terpaksa bertanggung jawab."
Ryley mengesah. "Tapi Princes, dia harus tahu."
"Tidak perlu, biarkan dulu aku tenang ... Sean juga masih bimbang dengan perasaannya ... aku tidak ingin Sean bertanggungjawab tapi hatinya masih mencintai Kanaya ...."
Ryley melepaskan tangannya dari Princes, selain kecewa dia juga tidak mengerti kenapa Princes bisa berpikir seperti itu?
Apa karena dia masih remaja dan pikirannya masih sederhana?
"Lalu apa rencana kamu sekarang?"
"Aku akan pulang ke Jerman."
"Aku antar," kata Ryley.
Entah kenapa dia merasa khawatir padahal seharusnya tidak perlu karena Princes tidak pernah membalas cintanya.
"Tidak usah, aku minta tolong ... jangan beritahu siapapun tentang ini, apalagi Sean ... aku juga tidak ingin mereka tahu kalau kita bertemu di sini ...."
Princes beranjak dari kursi di depan taman.
"Terimakasih atas kebaikan kamu Ryley ... maaf, aku tidak pernah bisa membalasnya."
Seakan terhipnotis tatapan Princes yang begitu sendu, Ryley sampai mematung.
Dia tidak bergerak saat Princes pergi meninggalkannya, hanya diam dengan ekspresi bingung.
Lama kemudian dia baru tersadar saat sekertarisnya menghampiri dan mengatakan kalau klien pentingnya sudah bisa dijenguk.
Kedatangan Ryley ke rumah sakit memang untuk bertemu seorang klien penting yang tengah sakit dan dirawat di sini.
Tadi ketika Ryley datang, pria tua itu sedang tidur jadi asistennya meminta Ryley menunggu sebentar dan saat Ryley hendak ingin merokok di taman, dia malah melihat Princes yang tengah menangis sendirian sambil memegang foto hasil USG.
***
Princes bergegas membereskan segala keperluannya untuk pulang ke Jerman.
Dia membeli tiket pesawat yang akan berangkat nanti malam.
Dia tidak memberitahu para sepupu bila dirinya akan pulang hari ini juga karena rencananya Princes akan pulang bersama Evangeline menggunakan privat jet daddynya Evangeline.
Mengingat hubungannya dengan Evangeline sedang tidak baik, Princes tahu diri dan dia juga ingin segera pulang bertemu papanya.
Dia begitu merindukan Papa Juna, hal yang ingin dia lakukan sekarang adalah menangis di dada sang Papa.
Princes juga ingin minta maaf karena telah mengecewakan sang mama.
Padahal mama Kejora sudah mempercayainya dengan mendukung usahanya untuk mendapatkan hati Sean.
Tapi Princes malah kebablasan dan hamil anak Sean.
Bisa syok kakek dan neneknya bila mengetahui berita ini karena mereka adalah orang timur yang masih kental dengan adat dan Agama yang dianut.
Setelah memasukan segala keperluannya ke dalam tas, Princes keluar dari kamar.
"Mau ke mana?" Zyandru yang bertanya dengan rambut acak-acakan dan suara parau seperti baru bangun tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With You
RomanceSean Maverick, pria lajang, tampan dan mapan itu sudah dua kali menumpahkan minuman ke gaun Shamika Princess di dua pesta berbeda. Lucunya, pertemuan yang menjengkelkan tersebut justru membuat Shamika Princes jatuh cinta pada Sean. Namun sayang, pad...