Couldn't Stay With You

5.2K 289 158
                                    

Sudah dua hari Sean berusaha keras menghubungi papanya Princes namun tidak ada satu pun usaha pria itu yang membuahkan hasil.

Mulai dari menghubungi nomor ponselnya secara langsung hingga melalui sekertarisnya namun Sean masih tidak bisa bicara dengan tuan Folke dan bertanya tentang Princes juga alasannya yang tiba-tiba memutuskan kontrak kerja yang tentunya merugikan beliau.

Sean semakin curiga, pasti ada sesuatu yang terjadi yang tidak dia ketahui.

Sean mengusap wajahnya frustrasi, dia kehabisan akal untuk menggapai Princes dan papanya.

"Ariana!" Sean berteriak dari ruangannya.

Dia tidak mau repot-repot menggunakan intercom.

Gadis cantik dengan rok span itu lari tergopoh-gopoh ke ruangan Sean.

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Ariana begitu tiba di depan meja Sean.

"Belikan saya tiket pesawat untuk malam ini ke Jerman," titah Sean.

"Tapi Tuan, masih ada jadwal deng—"

"Reschedule untuk minggu depan, katakan pada mereka kalau saya harus ke Jerman dan berikan alasan lain yang masuk akal, pokoknya malam ini saya harus ke Jerman!"

Ariana mengerjap dia hanya mengangguk karena kalau bersuara khawatir umpatan yang akan keluar dari bibirnya.

Sekertaris Sean itu undur diri dengan perasaan kesal yang membuncah tapi dia hanya bisa pasrah menerima.

Ariana berhasil mendapat tiket untuk Sean di musim liburan ini.

Akhirnya Sean bisa pergi ke Jerman, dia tiba di Bandara pukul tujuh malam.

Namun sayang, malam itu salju turun dengan lebat dan penerbangan dibatalkan hingga esok pagi.

Terpaksa Sean harus menginap di hotel Bandara untuk menunggu pengumuman terbang selanjutnya.

Sean kian dirundung gundah, waktunya terbuang sia-sia padahal pekerjaan sedang banyak-banyaknya mengingat perusahaan keluarga yang ditinggalkan sang ayah untuk menikah dengan cinta pertamanya—baru saja bangkit dari masa terpuruk.

Sean membaringkan tubuhnya terlentang menatap langit-langit kamar dengan kedua tangan dia lipat ke belakang kepala.

"Princes ... apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu menghukumku seperti ini?" Sean menggumam.

Sungguh, dia tidak mengetahui apapun.

Tidak ada orang yang bisa dia tanyakan tentang sikap Princes yang menghindar darinya.

Zyandru dan Kaluna yang merupakan sepupu Princes hanya mengatakan kalau Princes pulang untuk liburan dan mereka pun belum mendapat kabar apapun dari Princes.

Hingga hampir pagi tiba, Sean masih belum bisa terpejam.

Dia terus berpikir dan instropeksi diri mencari kesalahannya kepada Princes yang membuat Princes marah dan menghindar.

Menurut Zyandru, Princes tidak mencintainya lagi dan menginginkannya bersama Kanaya tapi atas dasar apa?

Setelah mereka bercinta malam itu, Sean langsung pulang dan tidak bertemu Kanaya lagi.

Tapi sepertinya dia harus bertanya kepada Kanaya, siapa tahu Kanaya melakukan tipu muslihat kepada Princes sehingga Princes membencinya.

"Sepertinya aku enggak bisa baik-baik sama kamu lagi," kata Sean menggeram seraya bangkit dari atas ranjang mencari ponselnya.

Stay With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang