Chapter 2

468 68 4
                                    

Happy Reading

Taeyong dikejutkan dengan terbukanya pintu kamarnya dengan paksa. Ia memandang aneh pada anaknya yang berlari ke arahnya. Seketika Taeyong memutar bola matanya malas saat mendapati Jeno berjalan menghentak sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jeno, kamu adalah seorang lelaki. Tolong untuk ubah sikapmu agar lebih berwibawa. Sebentar lagi kau juga akan menikah dengan Renjun. " Ucap Taeyong.

"Eomma, apa aku memang terlihat tidak keren?" Jeno duduk di samping ibunya.

"Sangat tidak keren. " Jawab Taeyong malas.

"Eommaaa!!"

Taeyong menyernyit bingung saat Jeno merengek tidak jelas. Sampai kapan anaknya ini akan bertingkah seperti anak kecil.

"Apa pangeran?"

"Renjun...." Jawab Jeno sambil menunduk.

"Ada apa dengan Renjun?! Kau apakan anak manis itu?! Dia baik baik saja kan?!! " Taeyong berdiri lalu menatap anaknya tajam.

"Eomma... Dia baik-baik saja.. Tapi Jeno yang tidak baik-baik saja. " Jeno menatap balik ibunya.

"Aish eomma kira sesuatu terjadi pada Renjun. Kasihan dia harus terpaksa berada di sini karena ulahmu. "

"Eomma! Eomma tidak sayang Jeno ya? Renjun itu tidak apa-apa. Justru dia menyakitiku. " Ucap Jeno .

"Menyakiti?"

"Iya.. Renjun itu.. "

Taeyong masih menyimak apa yang akan di katakan Jeno.

"Dia punya kekasih. " Jeno tengkurap di ranjang kedua orang tua nya sambil menangis tersedu-sedu.

Taeyong menatap Jeno dengan perasaan geli. Pangerannya sedang cemburu rupanya. Tetapi Taeyong masih tidak percaya jika anak se polos Renjun memiliki kekasih. Jika punya pun pasti tadi ia akan menolak saat ditawari menikah dengan Jeno oleh Taeyong.

"Apa itu benar? " Tanya Taeyong.

Jeno mengangguk.

"Nanti akan eomma tanyakan. Sekarang Jeno harus mandi dan berdandan agar tampan. Kita akan makan malam bersama dengan Renjun nanti. " Taeyong berdiri lalu keluar dari kamarnya.

Dia berjalan dengan anggun menuju bilik tempat Renjun berada. Pikiran Taeyong melayang, apa benar Renjun memiliki kekasih? Jika benar, ia sungguh merasa bersalah karena sudah memaksa Renjun menjadi menantunya dan harus meninggalkan kekasihnya.

Para dayang penjaga kamar Renjun membungkuk saat sang Ratu telah tiba.

"Yang Mulia Ratu, apa ada yang bisa kami bantu?"

Taeyong tersenyum.
"Aku ingin bertemu Renjun. "

Dayang itu membungkuk lalu mengetuk pintu kamar Renjun. Sudah lama tidak dibuka akhirnya salah satu dayang masuk untuk mengecek. Bisa saja Renjun kabur melewati jendela. Meskipun kamar itu terletak di menara kastil.

"Ratu, Putri Renjun sedang tidur. " Dayang tadi keluar lalu memberitahukan keadaan Renjun.

"Ah baiklah aku akan masuk saja. Ini sudah petang seharusnya Renjun segera mandi dan bersiap makan malam. " Ucap Taeyong membuat Dayang tadi minggir dan memberi jalan pada Taeyong.

Taeyong tersenyum saat mendapati Renjun yang berbaring lucu di tengah ranjang. Taeyong menutup jendela yang terbuka lebar lalu duduk di pinggir ranjang.

"Renjun, bangunlah. Ini sudah petang waktunya kau membersihkan diri. " Taeyong menepuk pelan punggung Renjun.

Renjun itu sensitif dengan pergerakan. Maka dari itu dia berbalik dan membuka matanya. Renjun terkejut saat melihat senyum Taeyong di depannya.

Little Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang