Chapter 5

651 80 15
                                    

Happy Reading

Renjun hanya bisa diam sambil memikirkan apa yang sedang terjadi saat dirinya tiba-tiba di seret dengan kasar oleh dua prajurit. Padahal dirinya hanya bermain bersama dengan kelinci di sebuah taman. Apa salah dia? Renjun terus berfikir, bodohnya dia tidak bertanya mengapa ia diseret sekasar ini. Otak Renjun terus berputar memikirkan semuanya sampai ia tak sadar bahwa telah sampai di sebuah ruang utama.

Ruang milik Raja dan Ratu. Ya. Renjun berada di sana sekarang. Di dorong untuk duduk bersimpuh di depan sang Raja dan Ratu. Renjun terus berfikir mengapa ia diperlakukan sekasar ini. Kemarin-kemarin Renjun juga tidak melakukan kesalahan apapun. Dia lebih banyak berdiam diri di kamar lalu sesekali mengajari anak - anak merajut di ruang belajar.

"Kau tau apa kesalahanmu menantuku?" Ucap Jaehyun pelan.

Renjun menatap Rajanya dengan tatapan bingung. Sungguh ia tidak tahu apa kesalahannya.

"Apa ia masih pantas di anggap menantu, Raja? Bahkan perbuatannya sudah sangat melanggar batas. " Sambung Taeyong.

Rasanya Renjun ingin menangis sekarang juga. Biasanya ia akan di beri senyum manis dan tampan oleh Raja dan Ratu. Dan dengan sangat tiba-tiba dirinya ditatap tajam seperti ini. Bahkan kalimat yang keluar dari bibir Taeyong benar-benar menyakitinya.

"Kau masih mau berpura-pura, rakyat miskin?" Ucap Taeyong lagi.

Renjun mendongak dengan wajah yang berlinangan air mata . Akhirnya ada warga kerajaan yang mengatainya miskin setelah sekian lama ia merasa heran. Mengapa semua orang menghormatinya padahal ia hanyalah 'rakyat miskin'.

"Maaf Raja Ratu, s-saya sungguh tidak mengerti maksud Raja dan Ratu. " Ucap Renjun. Hatinya sakit tetapi ia juga tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang.

"Sungguh terlihat polos. " Jaehyun berucap dengan tajam.

"Kau mencuri brosur rahasia kerajaan dan menyembunyikannya di lemari kesayanganmu." Ucap seseorang yang baru datang.

"P-pangeran, apa yang kau katakan? Aku tidak melakukannya. " Renjun ingin memaki Jeno sekarang juga. Renjun benci dengan tatapan tajam Jeno. Renjun benci ketika melihat suaminya itu terlihat mengintimidasinya.

"Kami sudah membuktikannya. Kau akan di hukum. " Lanjut Jaehyun.

"Hukum? Raja, saya tidak mengetahui apapun mengenai brosur itu. Dan saya tidak mengambilnya. "

"Tapi kami menemukan brosur itu di lemari milikmu. "

Renjun menggeleng keras. Bahkan apa yang ada di dalam brosur itu pun Renjun sama sekali tak paham. Apa motif dia mengambil brosur itu? Perbuatan yang tidak ada gunanya.

"Terlalu lama mengintrogasi penjahat dari kalangan miskin. Kau akan di penjara bawah tanah. " Ucap Taeyong membuat mata Renjun melotot. Dia seorang istri dari putra mahkota tetapi ia akan di penjara.

"Pangeran? Apa yang terjadi? Mengapa aku harus di penjara. " Ucap Renjun dengan menangis. Kedua tangannya sudah dicekal oleh dua prajurit yang tadi menjaganya.

"Kau mencuri. "

"Tidak!"

"Kau sudah bukan istriku lagi. Kau penjahat. Aku menyesal menikahimu. " Lanjut Jeno.

Renjun menangis saat kalimat itu lolos dari mulut Jeno. Tidak menyangka lelaki yang dulu memilihnya dengan paksa kini juga melepasnya dengan paksa. Renjun terus memberontak saat dirinya telah di tarik ke ruang bawah tanah. Yang dipikiran Renjun adalah bagaimana jika keluarganya tahu masalah ini. Mereka pasti akan sangat khawatir.

"Akhh!!" Ringis Renjun sambil terus memagangi perutnya. Dirinya menatap dua prajurit yang baru saja mengunci pintu dan meninggalkannya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Gumam Renjun sembari memandangi ruangan penjaranya.

Little Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang