CK - 4

390 56 0
                                    

Happy Reading














Renjun tersenyum tipis menatap pantulan dirinya di cermin besar yang berada di hadapannya. Dia menyentuh mahkota besar bertabur berlian berwarna turkis muda yang tersemat di kepalanya. Rambutnya yang tampak sudah memanjang di bagian poninya dibiarkan tergerai menutupi jidat mulusnya. Renjun berdiri lalu membenahi jubahnya sambil mengelus perut besarnya. Hari ini dia sudah berdandan rapi dan akan menghadiri sebuah undangan dari kerajaan kerabat.

"Ratu sudah siap? Tampaknya Raja sudah menunggu di bawah." Seorang dayang menghampiri Renjun.

"Astaga.. Jika dia raja yang baik seharusnya dia menuntunku yang sedang hamil besar ini." Gerutu Renjun sambil berjalan keluar kamar.

Beberapa dayang terkekeh lalu membantu Renjun menuruni anak tangga yang jumlahnya tak sedikit. Mungkin setelah ini Renjun akan mengusulkan akan pindah kamar di bawah saja. Ia cukup sulit menjalani hari dengan naik turun tangga dalam keadaan hamil enam bulan. Ya! Sudah enam bulan umur kandungan Renjun. Berarti Renjun sudah menjadi Ratu di masa lalu selama tiga bulan.

Tiga bulan dilalui dengan penuh tantangan. Melakukan pekerjaan Ratu yang sangat memusingkan kepala. Terkadang jika ada waktu Renjun akan membaca beberapa buku sejarah yang ia temukan di perpustakaan. Namun, sampai sekarang Renjun belum menemukan petunjuk apapun dari buku tersebut. Renjun akan tetap berusaha mencari petunjuk agar ia bisa segera kembali ke masa depan.

"Sudah siap sayang? Keretanya telah menunggu kita." Uluran tangan diberikan oleh Jeno ketika Renjun telah sampai di lantai bawah.

"Aku berencana mengusulkan agar kita pindah kamar. Sangat sulit bagiku naik turun tangga." Ucap Renjun sembari tangannya menggenggam tangan sang Raja.

"Sayang? Maafkan aku yang tidak mengerti kesulitanmu. Setelah ini kita akan pindah di lantai dasar agar kau tidak kesulitan lagi." Jeno menoleh lalu menatap Renjun dengan raut khawatir.

"Hmm. Tidak perlu meminta maaf. Akhir-akhir ini kau memang sangat sibuk."

Jeno tersenyum lalu membantu Renjun menaiki kereta kuda yang akan membawa mereka ke kerajaan kerabat. Setelahnya ia ikut menaiki kereta tersebut . Hari ini mereka berangkat dengan tiga kereta di mana dua di antaranya berisi para pengawal dan dayang. Di dalam kereta paling depan terisi Jeno dan Renjun. Namun kata Jeno ia akan menjemput kakak sepupu Jeno di perbatasan.










Renjun terkejut saat seseorang yang ia kenal di masa depan sekarang tengah duduk di hadapannya. Mereka tengah berada dalam satu kereta kuda. Renjun tak sanggup berkata-kata karena yang ada di hadapannya ini adalah Haechan. Sahabatnya yang menyuruh ia masuk ke kolam renang lalu ia sampai di masa lalu.

"Ratu Renjun, mengapa kau menatapku seperti itu? Apakah aku kurang menarik hari ini?" Ucapan orang itu memecah lamunan Renjun.

"Ah, maafkan aku. Tetapi bisakah aku berkata jika aku lupa dengan kalian." Kalimat itu sengaja keluar dari mulut Renjun karena memang ia seharusnya pura-pura lupa.

Orang itu tampak terkejut, begitupun dengan orang di sebelahnya.
"Raja Jeno, apa yang terjadi dengan Ratu?"

Jeno tersenyum,
"Dia memang sempat melupakan beberapa orang setelah tenggelam di kolam. Terlebih kalian baru menemuinya selama empat bulan terakhir." Jelas Jeno.

"Ah begitu. Baiklah mungkin kita bisa berkenalan. Namaku Lee Donghyuck, Ratu kerajaan Sirius." Orang itu mengulurkan tangannya pada Renjun.

"Huang Renjun, ah maksudku Lee Renjun. Ratu kerajaan Athena." Balas Renjun dengan tersenyum. Pikirannya tampak menerawang jika orang di depannya ini benar-benar Haechan. Namun nama mereka berbeda.

Crazy Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang