CK - 3

464 62 0
                                    

Happy Reading







Sudah hampir satu bulan Renjun harus terus berpura-pura menjalani kehidupan menjadi ratu kerajaan Athena. Bahkan dirinya disibukkan dengan berbagai pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh Ratu 'aslinya'. Sebagaimana sekarang ia baru saja selesai mengerjakan dokumen tentang himpunan anak-anak. Renjun cukup merasa pusing dengan seluruh pekerjaannya. Seharusnya dia masih menjadi siswa atau mungkin mahasiswa yang bisa hangout sana sini. Namun sekarang ia harus mengurus pekerjaan layaknya presiden.

"Ah lelahnya, aku sangat lapar huhu.." Ucap Renjun sambil mengusap perutnya yang sudah membesar.

Renjun berfikir apakah anaknya nanti akan sangat gemuk. Mengapa umur empat bulan saja sudah sangat besar. Atau mungkin anaknya kembar? Tetapi kata tabib putra yang ia kandung hanya satu. Ah entahlah ia tidak mau sibuk memikirkan hal itu. Dia cukup makan dengan baik, minum ramuan dan susu serta menjaga pola hidup sehat. Meskipun dia masih penasaran dengan apa yang terjadi, Renjun tetap bertanggung jawab setidaknya sampai anak ini lahir.

"Dayang Shin, aku ingin makan siang. Bisakah kau mengambilkannya untukku. Sekalian aku meminta buah persik." Ucap Renjun pada dayang yang sedari tadi menemaninya bekerja.

"Baik Ratu, anda akan menunggu di sini atau di kamar anda?"

"Eum sepertinya di taman belakang terasa nyaman. Tolong antarkan ke sana." Renjun menjawab dengan tersenyum manis.

"Baik Ratu. Tunggu beberapa saat lagi."

Selepas dayang itu keluar ruangan, Renjun beranjak membereskan pekerjaannya. Menumpuknya menjadi satu dan membiarkan panglima nanti mengambilnya. Dirinya melangkah dengan riang keluar dari ruangan. Menuju taman belakang yang akhir-akhir ini sering ia sambangi.

"Ratu, sudah siang begini apakah kau tidak tidur siang?" Seseorang menegurkan dari belakang. Ah itu adalah ibu mertuanya. Lee Taeyong.

"Selamat siang ibu, saya tidak merasa mengantuk. Setelah ini saya akan makan siang. Maaf tadi tidak bisa makan siang bersama keluarga." Ucap Renjun dengan sopan. Sebulan hidup di kerajaan membuatnya belajar banyak etika. Selain itu ia sempat tidak mengenali mertuanya namun Renjun mengamati sampai akhirnya mengenal mereka satu persatu.

"Ah tidak apa-apa. Kudengar kau sangat sibuk. Jaga kesehatanmu ya, jangan lupa meminum susu dan ramuan. Ibu akan menghampiri ayah dulu." Taeyong tersenyum lalu menepuk pundak Renjun pelan. Ia melangkah meninggalkan Renjun yang ikut tersenyum.

"Selama aku hidup menjadi Ratu, aku merasa sangat nyaman. Tetapi aku tetap tidak bisa terus berada di sini selamanya." Gumamnya.

Renjun kembali melanjutkan langkahnya menuju taman belakang. Sambil sesekali bersenandung dirinya membuka pintu belakang. Dirinya tersenyum melihat hamparan bunga chrysanthimum berwarna putih.

"Ratu, ini makan siang untuk anda. Apakah Ratu ingin ditemani?" Seseorang datang dari belakang. Lalu memberikan sebuah nampan berisi makanan dan minuman. Tak lupa buah persik pesanan Renjun.

"Terima kasih dayang Shin. Kembalilah dan beristirahat. Aku akan makan sendiri di sini."

"Baik Ratu , saya pergi."

Renjun mengangguk lalu duduk dengan manis di tikar pinggir taman tersebut.



















Kerajaan Athena sedang sibuk-sibuknya membuat Jeno tidak bisa beristirahat barang sebentar. Ia harus keliling wilayah kerajaan, menyambangi kerajaan lain, berkelana kesana kesini untuk melakukan pekerjaannya. Sebagai seorang Raja muda dirinya harus bisa melakoni semua pekerjaan dengan telaten. Jeno kadang mengeluh karena tidak punya waktu untuk istrinya. Mungkin hanya saat malam hari saja. Itupun ia harus mendapati sang istri sudah terlelap.

Crazy Kingdom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang