1. Tahun Ajaran Baru

123 14 2
                                    

Seluruh sekolah yang ada di kota kini mulai memasuki tahun ajaran baru. Termasuk SMA Angkasa. Sekolah swasta paling bergensi sejak sepuluh tahun yang lalu. Banyak lulusan dari SMA Angkasa berhasil mendapat nilai memuaskan hingga berhasil memasuki kampus ternama di seluruh negeri. Rumornya ada kabar kalau pernah lulusan dari SMA Angkasa berhasil masuk kampus luar negeri yang paling bergengsi. 

Memang itu hanya rumor. Tapi, banyak yang percaya kalau salah satu murid mereka bisa memasuki kampus seperti itu mengingat banyak lulusan dengan nilai tertinggi. Selain uang sekolah yang cukup tinggi, yayasan SMA Angkasa berusaha semaksimal mungkin untuk membuat seluruh siswanya mengeluarkan semua potensi dalam bidang apapun dan dia bersedia memberikan fasilitas apapun itu.

Contoh saja tahun-tahun sebelumnya. Banyak siswa dan siswi yang berhasil memenangkan berbagai jenis perlombaan baik Nasional ataupun Internasional. Makanya banyak orang tua ingin memasukkan putra dan putrinya ke sekolah itu walau harus membayar mahal biaya sekolahnya.

Misalnya, ini. Vicky Lalita. Seorang putri tunggal dari pengusaha biasa. Walaupun tidak terlalu kaya, tapi ayahnya jauh dari kata mampu untuk membayar uang sekolahnya. Saat ini dia merasa senang sekali. Bukan karena bisa memasuki sekolah bergengsi itu. Tapi, dia senang karena bisa memiliki kesempatan untuk mencari pacar.

Mungkin kalian pikir itu hal sepele. Tapi, bagi Vicky itu merupakan salah satu dari tujuan hidupnya. Dia selalu iri saat teman-temannya bercerita tentang pacar mereka padahal mereka masih SMP saat itu.

Bukannya Vicky tidak mau pacaran saat SMP, tapi mama dan papanya tidak memberikan izin padanya untuk berpacaran saat SMP. Itu yang sangat disesalinya. Setelah membujuk papanya yang paling menentang itu, akhirnya dia diberi izin, asal pria itu baik dan mampu membimbing dirinya untuk belajar, tidak hanya berpacaran saja.

"Tapi, ky. Lo yakin ada orang kayak gitu?" Tanya Yandira yang saat itu menginap di rumah Vicky. Kebetulan rumah mereka bersebelahan.

Vicky menoleh kearah Dira yang kini lagi skincare-an di atas kasurnya. Sebenarnya Dira ini senior Vicky. Jadi tahun ini Dira masuk kelas sebelas. Tapi, karena tetanggaan jadinya mereka berdua akrab.

"Hmm.. bisa lah. Lo taukan sekolah kita itu sekolah elit karena kepintarannya." Vicky terlihat percaya diri mengatakan itu. Salah satu tujuan Vicky masuk sekolah itu karena bisa bujuk papanya.

"Hah. Sekolah kita? Emang lo yang punya?" Dira tak habis pikir. Princess satu ini sangat percaya diri.

"Dira.. kalau kita sekolah disitu berarti itu sekolah kita. Gimana sih lo?" Vicky kembali melanjutkan kegiatannya yang mempersiapkan perlengkapan sekolahnya besok.

Mereka besok sudah mulai masuk. Dan untuk anak baru akan menjalankan ospek yang biasa diadakan saat awal mulai masuk ke sekolah itu.

"Ya.. selamat deh lo bisa masuk. Gue doakan yang terbaik buat lo." Sahut Dira biasa. Matanya kini terpejam sepertinya sinar lampu kamar Vicky terlalu silau untuknya.

"Lo ada lihat senior-senior ganteng gak?" Tanya Vicky semangat.

"Hah? Kalau cowok ganteng banyak, ky. Tapi, kalau cowok yang bokap lo mau nggak ada. Anak-anak angkasa walau pun pinter tapi begajulan semua. Nggak ada yang beres."

"Kayak pacar lo?" Ejek Vicky semangat.

"Si buset. Eh! Mahen itu anak baek ya. Walaupun dia cuma juara kelas doang tapi dia bisa masuk situ karena beasiswa, bukan koneksi." Dira melemparkan masker yang baru selesai dipakainya pada Vicky.

"Hahaha.. tapi lo bilang semua anak disana begajulan. Kan siapa tau cowok lo juga begitu." Vicky mengambil masker itu lalu membuangnya ke tong plastik yang ada disudut kamar itu lalu berjalan kearah tempat tidur.

Es Gulali {Sedingin Es vs Semanis Gulali} [Wonsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang