10. Strategi II - Bersikap Manis

39 10 1
                                    

Vicky masih diam sepanjang perjalanan. Vicky tidak tau mau dibawa kemana oleh Arez sekarang ini. Arez juga tidak bicara sepanjang jalan. Jadi Vicky takut untuk buka suara lebih dulu.

Tapi.. melihat arah jalan sepertinya Vicky tau kemana dia akan dibawa.

Tak lama kemudian mereka memasuki perumahan mewah. Iya, perumahan ini tempat tinggal Arez. Vicky dibawa lagi ke rumah Arez. Begitu sampai di rumah mewah bertingkat dua itu Arez mematikan mesin motornya.

"Turun." Suruh Arez karena gadis dibelakangnya tak kunjung turun.

"Ah!" Vicky buru-buru turun. Tak lupa juga dia melepaskan helmnya.

Setelah turun dan melepas helm. Arez mengambil alih helm yang ada ditangan Vicky. "Mama mau makan siang sama lo hari ini."

"Tante?" Vicky dengan mata berbinar menatap Arez.

Pemuda itu menatap aneh pada gadis muda dihadapannya itu. Kenapa gadis itu terlihat senang? "Lo nggak masalah selalu pulang telat?" Tanya Arez penasaran.

"Nggak papa kak! Soalnya mama nggak masalahin jam pulang gue kak." Ucap Vicky ceria.

Walau tidak masalah pun, masaan gadis itu lebih senang bertemu orang lain daripada pulang ke rumah? Aneh. "Kenapa lo seneng? Kan ini termasuk nyusahin."

"Karena tante Dewi kan baik. Kenapa kak? Kakak nggak nyaman ya?" Vicky menunduk. Walaupun dia menyukai Arez tapi dia tidak mau sampai membuat orang yang disukainya itu merasa tidak nyaman.

Melihat ekspresi gadis itu Arez merasa dadanya sedikit tertusuk. Apa ini? "Uhm.. nggak sih. Lagian nyokap gue juga yang nyuruh." Sungguh Arez tak berani menatap gadis itu.

Secepat kilat Vicky mengubah ekspresinya menjadi senang. "Kalau kakak bilang gitu ya udah! Ayo masuk kak! Kayaknya tante Dewi udah nunggu lama." Vicky berlari masuk ke pekarangan rumah menuju pintu masuk.

Arez terdiam sesaat. Lalu tanpa dia sadari sudut bibirnya naik. "Astaga. Sebenernya ini rumah siapa sih?"

Arez pun meletakan helmnya. Dia segera menyusul gadis ceroboh itu. Sepertinya kedepannya Arez akan selalu di rundung pertanyaan aneh dari mamanya.

☆☆☆☆

Vicky menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu rumahnya. Dia merasa lelah. Walau dirinya periang dan atraktif tapi entah kenapa dia merasa lelah karena mama Arez lebih energik dari dirinya.

Memang Arez sudah bilang mamanya itu agak lain dari orang tua kebanyakan. Tapi dia tak menyangka kalau mama Arez bisa seperti itu. Setelah makan siang mama Arez mengajaknya bercerita, lalu mengajak membuat kue, habis itu mengajaknya menyiram bunga.

Tunggu. Kalau begitu bukannya dirinya sudah dianggap menantu? "Akhhh!!! Apa ini masuk akal?!" Pekik Vicky kegirangan sambil menghentakkan kakinya berulang kali.

"Kyky. Sebenarnya berapa hari ini kamu kemana setelah pulang sekolah?" Vicky langsung menoleh kearah suara. Itu mamanya. Sepertinya mamanya turun karena mendengar suara tadi.

"Eh, mama." Vicky buru-buru membenarkan duduknya.

"Tadi siapa?" Tanya mamanya terus terang.

"Tadi?" Bukannya Vicky tidak tau maksud mamanya. Tapi dia juga bingung gimana caranya cerita sama mamanya soal itu.

"Kamu masih baru masuk sekolah Ky. Jangan pacaran dulu. Fokus belajar. Kamu tau kan sekolah kamu itu ketatnya gimana." Wanita paruh baya itu pun duduk disofa sebrang putri bungsunya itu.

Walaupun dari awal putrinya sudah minta izin untuk berpacaran. Tapi dia tidak mau hal tersebut mengganggu konsen belajar putrinya. Apalagi Vicky masih baru masuk dan baru mulai belajar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Es Gulali {Sedingin Es vs Semanis Gulali} [Wonsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang