18. mulai masuk sekolah offline

117 10 0
                                    

Pembelajaran sudah dimulai kembali setelah libur idul Fitri, dan sekarang tatap muka sudah dimulai namun tetap prokes masih dijaga.

Upacara bendera akan segera berlangsung, wakil sekolah bidang kesiswaan sedang mengatur barisan bersama anggota OSIS, anak paduan suara mulai memanaskan suara mereka, dan petugas upacara sedang berlatih untuk mempersiapkan diri.

"WOY LAH, ANAK-ANAK GW PADA KEMANA SIH?!" Qamar yang sedang mencari teman-teman nya di lapangan sambil berteriak karena mereka lada ngaret.

"CEPETAN BARIS, NANTI DI OMELIN PAK AMBON" Kalyna berjalan sambil menyeret Aurora yang baru datang.

"SABAR DASI GW LAGI DI PASANGIN"

"KOK KALIAN TERIAK-TERIAK, BARIS SEMUA!" Beberapa siswa yang masih berada di kelas 10 IPA 1 langsung keluar setelah diteriaki oleh pak Ambon.

Pembiasan upacara bendera Senin dilaksanakan dengan lancar selama 45 menit. Setelah upacara kebanyakan para siswa pergi ke kantin atau berjalan-jalan di lingkungan sekolah.

"ASA," Felix lari sambil memanggil Asa yang akan kembali ke kelas nya, Asa langsung berhenti dan merangkul Felix.

"Kenapa?"

"Nanti gw samper lu buat ke kantin, katanya setelah perkenalan bakal jamkos."

"Ok, nanti ajak yang lain sama temen-temen kelas lu, gw juga ajak temen kelas gw."

"Sip lah, udah ya gw mau ke kelas biar nggak telat." Felix langsung lari ke kelas nya, Asa juga ikut menyusul karena mengingat kelas mereka bersebelahan.

Bel pelajaran jam kedua berbunyi, Seorang guru dengan anggun duduk di tempatnya, Qamar sebagai ketua kelas mulai memimpin do'a. Setelah berdo'a guru cantik itu berdiri dan memulai perkenalan diri.

"Halo selamat pagi semua," sapa guru itu dan dijawab semangat oleh ank murid nya.

"Pasti kalian sudah tau nama ibu kan? Buat yang masih belum tau tidak apa, ibu akan memperkenalkan diri lagi. Nama ibu adalah Gayatri Oceana, kalian panggil ibu Aya saja biar gampang. Ini pertama kali kalian melihat ibu kan? Ibu mohon maaf karena tidak hadir dalam waktu pembelajaran IPS dan hanya mengirimkan link video saja. Sekarang kita perkenalan yuk, supaya teman-teman kalian bisa tau kalian."

Semua murid mulai maju kedepan dan memperkenalkan diri mereka. Setelah itu mereka memainkan games yang diberikan, karena tidak ada hal yang harus di bicarakan dan bingung ingin berbicara apa.

"Kita akan bermain menggunakan otak. Dengan kata kunci bumi itu bulat. Contoh, delapan tambah enam hasilnya tiga, atau berapa jumlah kota yaitu satu. Kita mulai ya sekarang. Berapa jumlah sepuluh ditambah delapan!"

Semua murid sibuk mencari jawabannya karena ini menggunakan otak yang berarti tidak dihitung.

"Saya, Bu!" Ettan mengangkat tangannya dan di persilahkan berdiri.

"Baik, Etta, berapa jawabannya?"

"Tiga bukan Bu?"

"Benar, sekarang berapakah jumlah donat yang ada di warung Mpok Nori?" Gayatri langsung memberikan pertanyaan.

"Pst, Sa. Kita kan nggak tau Mpok Nori," Asa langsung tertawa kecil mendengar ucapan si Yusuf atau Ucup karena menurutnya lucu.

"Bukan begitu Ucup, lagian kita kan nggak ke kantin."

"Oh begitu, kamu tau nggak jawabannya?"

"Tau, udah aku mau angkat tangan," Asa langsung mengangkat tangannya dan dipersilahkan menjawab oleh Gayatri.

"Jawabannya tiga bukan, Bu guru?"

"Benar, sekarang pertanyaan terakhir. Tiga dodol di tambah enam puluh dodol, berapakah jumlahnya? Karena panjang ibu tulis di papan tulis dahulu."

Asa Bentala | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang