14. bukber terakhir

133 18 0
                                    

Samudra dan putrinya telah sampai Di Jakarta setelah penerbangan kurang lebih 1jam. Sekarang mereka sedang menaiki taksi menuju rumah yang samudra beli di sebuah perumahan.

Setelah 2 jam perjalanannya dari bandara sampai rumah. Samudra langsung mengeluarkan barangnya dan Wonodya yang di bantu oleh supir taksi lalu membayar nya.

"Kita tinggal disini, kalau kamu butuh sesuatu tinggal jalan kedepan lalu belok kanan, disana ada minimarket dan toko sayur. Udah yuk masuk, buka puasa nanti kita pesan online saja," Samudra langsung membuka pagar lalu membuka kunci pintu.

Wonodya hanya mengangguk dan mengikuti ayahnya. Ia tak masalah jika pindah, karena disini masih asri dan lumayan ramai. Hal itu berbanding terbalik dengan lingkungan rumahnya yang Jogja.

Wonodya mendaratkan badan nya ke sofa setelah ia masuk rumah. Rasa lelah membuatnya ingin bermalasan terlebih dahulu.

"Si Malika nggak ayah bawa?" Tanya Wonodya yang baru ingat dengan mobil hitam kesayangan ayahnya.

"Nggak muat di pesawat kalo di bawa," canda Samudra. Wonodya hanya tertawa, "kan ayah bisa sulap si Malika biar kecil terus tinggal ngelakuin sesuatu biar bisa besar."

Suara tawa mereka menggema di ruangan itu. "Kamu kira itu sheet mask punya kamu, yang dikasih air langsung mekar. Udah ayah mau rapihin dulu barang ayah, kamu juga rapihin barang kamu."

Wonodya membalas dengan dehaman saja. Samudra sudah terbiasa dengan tingkah nya itu, langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

"Oh ayah lupa bilang dimana kamar kamu. Kamarmu ada di samping kamar ayah," setelah itu Samudra masuk ke kamarnya.

Wonodya membuka handphonenya. Banyak pesan dari teman sekolah yang mempertanyakan mengapa dia keluar dari sekolah. Namun ada juga yang memberikan pesan semangat dan kangen dengannya. Wonodya hanya menggelengkan kepalanya melihat isi pesan tersebut dan bangun menuju kamar tidur nya.

 Wonodya hanya menggelengkan kepalanya melihat isi pesan tersebut dan bangun menuju kamar tidur nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa puasa tersisa sepuluh hari lagi. Suasana kosan sedikit sepi karena ada yang kembali kerumahnya untuk berpuasa dan lebaran bersama keluarga.

Asa berjalan menuju meja di dapur untuk meminta izin ke Dirga, "Bang, gw izin pulkam ya."

Dirga yang sedang menulis beberapa jurnal langsung menoleh ke Asa, "iya. Berangkat kapan?"

Asa langsung duduk di bangku sebrang Dirga karena sedari tadi ia berdiri, "berangkat nya besok, bang."

Dirga mengangguk mendengar jawaban Asa, "ok. Rapihin dulu barang-barang nya biar nggak ribet nantinya, soalnya yang di kamar lu sisa Haidar. Dia berangkat tiga hari sebelum lebaran."

"Sip dah, makasih bang," Asa langsung berdiri dan menuju kamar. Dirga melanjutkan menulis jurnal yang sempat tertunda.

"Jadi pulang kampung bang?" Tanya Haidar yang sedang menonton film lewat proyektor.

Asa Bentala | Hwang HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang