nah ini lanjutannya, part 2

13 1 0
                                    

demi apapun sangwon nggak pernah dateng ke sekolah sepagi ini.

iya, dia tadi dipaksa bareng sama jinwon. alhasil dia dateng ke sekolah pagi subuh banget *bagi dia.

sesampai diparkiran sekolah, kamu dengan seenak jidat ngerangkul bahu lebar sangwon tanpa beban tanpa liat gimana asemnya muka doi juga. kasian.

semua atensi murid-murid disana beralih ke kalian. terutama murid cewe yang yakin banget pada ngecrushin sangwon. gimana nggak?

cowonya badboy most wanted
cewenya juara kelas yang disiplin.

suatu keajaiban yang tak terduga kalo kata leo.

"jiakh babi boy sekolah udah tobat!" itu barusan james yang teriak.

kamu nggak hirauin teriakan james ataupun muka merah sangwon yang lagi nahan malu, malah kamu jalan dengan santai kaya dipantai ngelewatin temen-temen tongkrongannya sangwon.

"jin, kantin bentar." pinta sangwon denagn nada kecil.

kamu noleh bentar, trus balik lagi natap kearah depan sambil jawab, "ga mau, pantang nurutin semua permintaan lo sebelum nilai lo naik." tegas kamu.

omongin soal nilainya sangwon, tadi sebelum berangkat ada kejadian yang ga mengenakan bagi sangwon.

kertas ujian mipa punya dia ditemuin sama kamu, lecek kaya abis dibrejek. kamu nemuin itu kertas ujian ada di tong sampah.

otomatis kamu langsung nyamperin sangwon yang lagi beberes alat tulisnya trus minta penjelasan. apalagi semua abangnya menyaksikan kejadian itu juga.

jadinya, terungkaplah nilai dia yang menurun itu. kamu kecewa, bukan karena sangwon yang nggak dapat nilai bagus. tapi karena sangwon yang nggak mau jujur sama kamu. itu bikin kamu jadi mikir, emang seburuk itu kamu jadi kakak buat sangwon?

yah, walau usia kalian cuma terpaut 3 menit doang. tapi tetep aja disini perannya kamu itu seorang kakak buat sangwon.

buat ucapan kamu yang tadi, itu sengaja. biar dia lebih fokus buat belajar dibanding main-main mulu. apalagi ini udah SMA bukan SMP lagi yang bisa gampang banget ga pedulian sama nilai.

"lo mau bawa gue ke mana?" cicit sangwon yang kayanya bingung karena kamu ngelewatin kelas kalian. yoi, kalian satu kelas ceritanya disini.

"perpus, nyoba naikin nilai lo yang amburadul itu." ketus kamu sambil terus jalan dengan tangan yang masih ngerangkul bahu lebar sangwon.

"j-jangan ketus-ketus dong." bisik sangwon pelan.

"ya terus? lo mau gue gimana? ga peduliin lo sama sekali gitu? masih mending gue nggak mukul lo ya?!"

"gue kecewa sama lo won, kecewa banget akan perubahan diri lo yang menganggap semuanya sepele, tertutup, dan apa apa lo udah ga cerita lagi ke gue, kak wonwoo, bang mingyu, ataupun ge minghao lagi."

"lo tuh! apa si yang lo pikirin sampe nggak mau cerita lagi ke gue?"

sangwon nunduk, nggak jawab apapun. tetep dengerin kamu ngomel walaupun dihati dia males banget dengerinnya.

"won, denger. gue kakak lo, walaupun usia kita cuma beda 3 menitan. tapi tetep aja gue kakak lo, tolong. kalo lo ada kendala atau masalah apapun itu, cerita aja ke gue. gue siap kok. sesibuk apapun gue, sestres apapun gue, sepusing apapun gue sama tugas atau masalah sekolah sekalipun, cerita aja ke gue won. jangan lo anggep gue ini bukan siapa-siapa lo."

nada kamu memelan diakhir kalimat. tanpa sadarpun, setitik cairan bening turun basahin pipi kamu. kamu tutup muka kamu pake kedua telapakan tangan kamu. kamu paling benci momen ini, momen ketika kamu keliatan lemah.

sangwon nggak tega. kalo katanya, walaupun kamu kakaknya, tetep aja kamu cewe. sangwon nggak bakalan tega kalo saudarinya ini nangis, apalagi karena dia. nggak bakalan dia bisa kalo kaya gini jadinya.

sangwon tarik pelan tangan kamu, bawa kamu ke dalam dekapan dia yang hangat. tangan kanan sangwon gerak buat usap-usap puncak kepala kamu sayang.

"m-maaf buat lo kecewa kaya gitu. gue nggak ada maksud."

"maaf juga udah bikin lo nangis kaya gini. demi apa gue nggak tega liat lo nangis. jangan nangis dong." pinta sangwon pake nada memelas.

kamu balas pelukan sangwon nggak kalah erat. peluk tubuh adek kamu yang bongsor itu sampe sangwon bengek.

demi apa gapapa kok sangwon bengek demi kamu. demi saudari satu-satunya yang dia punya.

"j-jadi ke perpus nggak?"

denger itu kamu ngangguk pelan, perlahan longgarin pelukan sangwon. trus genggam tangan kiri cowo itu.

"inget! kalo ada apa-apa cerita ke gue."

sangwon ketawa kecil, cu banget kamu kalo lagi ngomel sambil sesegukan gitu. kalo bukan kembarannya mungkin sangwon udah pacarin. eh









twins (sangwon x you, ft. seventeen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang