entah apa yang terjadi, semenjak seminggu lalu- dimana changha yang bilang kalo dia mau kuliah di amerika. ngebuat jarak terbentang cukup jauh antara kamu dan si tukang bacot itu.
nggak, bukan dia yang membuat jarak. malah, makin kesini makin dia rajin buat dateng kerumah kamu. mungkin buat ngejelasin apa yang emang perlu dijelasin.
tapi kamu, kamu yang membuat jarak. kamu yang selalu menghindar dari changha. kamu yang selalu mengabaikan cowo itu. sampai-sampai changha jadi frustasi sendiri mikirin gimana cara ngejelasin ke kamu.
bukan tanpa alasan, cuma kamu belum siap untuk berpisah sama sahabat kamu yang satu itu. yang udah kamu anggep sebagaimana sodara kamu sendiri. atau mungkin, kamu...... punya perasaan lebih sama dia?
karena, hampir setiap harimu kamu lewatin sama dia. entah itu sekedar belajar, main, ataupun jalan-jalan. tapi, apakah perasaan kamu ini memang lebih dan berharap menjadi gadisnya?
ah, kamu bingung.
terlalu lama berpikir, sampai kamu nggak menyadari kalo kak wonwoo sedari tadi udah liatin kamu intens.
"adek?" panggilnya pelan, tangannya tergerak ngelus punggung tangan kamu pelan guna menyadarkan kamu dari lamunan.
berhasil, kamu nyadar. tapi setengah kaget.
"eh, maaf kak. kenapa?"
kak wonwoo senyum, "kamu ada masalah apa sama changha, hmm?"
denger pertanyaan kak wonwoo, kamu memalingkan wajah kearah lain. enggan natap kearah kak wonwoo.
"nggak ada kak, aku... cuma lagi males ngomong sama dia."
kak wonwoo berdecak sinis, tapi setelahnya narik dagu kamu buat natap dia. tepat, di kedua netra hazelnya.
"jujur, adek. kakak nggak suka kalo kamu kayak gini, kamu tau kan?"
kamu ngehela nafas panjang sebelum dorong pelan tubuh kak wonwoo menjauh, tepis tangannya yang ada didagu kamu perlahan.
"changha mau kuliah ke amerika, aku nggak bisa terima itu. tapi..... aku siapa buat dia?" setelahnya kamu terkekeh, miris.
kak wonwoo nggak ngerespon.
"aku... aku rasa perasaan aku ke changha mulai tumbuh. perasaan ini, lebih dari sekedar seorang sahabat ke sahabatnya. tapi aku nggak tau sejak kapan, aku.... aku suka sama dia kak."
"kamu, beneran suka sama dia?"
kamu ngangguk mantap.
"lantas, kenapa ngehindar dari dia?"
kamu terdiam, nggak mampu buat jawab.
"kenapa kamu abaiin dia?"
hening. sebelum kak wonwoo ngehela nafasnya dalam.
"kamu sadar akan itu kan? perasaan kamu ke dia udah mulai tumbuh. dan masih ada beberapa minggu lagi untuk kamu habisin bareng changha sebelum anak itu pergi, tapi? kamu malah ngehindar dari dia."
"kakak sama sekali nggak menyalahkan kamu, kok. tapi, kakak menyalahkan sifat kamu yang lari dari masalah ini. atasin, adek. jangan mau kalah sama ego kamu sendiri. kakak, posisinya disini cuma buat dukung dan ngasi tau kamu kalo kamu mulai ragu."
"atasin, ya adek? jangan menghindar gini. coba, ajak changha ngobrol dan ngelurusin hubungan kamu sama dia. or maybe try to confess 'bout your feeling for him."
sangwon baru aja selesai main game, niat awal mau ke dapu buat ambil air dingin. tapi netarnya nggak sengaja ngeliat kakak sama kembarannya yang kayanya lagi omongin hal serius. mungkin kalo di samperin bakalan ganggu. jadi dia memutuskan untuk nguping.
KAMU SEDANG MEMBACA
twins (sangwon x you, ft. seventeen)
Randomgini rasanya kalo kamu punya saudara, atau yang paling waras dibilang kembaran kaya sangwon. have no hard conflic story about sangwon from trainee a, ft some seventeen members or others idol korean pop. just an fiction, don't take it into real life...