The Happiest Girl : Survive
Taehyung memutuskan untuk menunda keberangkatannya ke Australia hari ini. Lelaki itu beralibi masih ingin menghabiskan waktu di Korea karena merindukan tanah kelahirannya. Tapi siapa yang tahu dia hanya ingin berlama-lama di negara ini untuk memastikan Jennie baik-baik saja.
"Kau tak jadi berangkat?" Irene bertanya setelah kegiatan makan pagi telah selesai.
Taehyung menggeleng.
"Kenapa? Bukankah kau harus mengurus perusahaanmu?"
"Wahhh apakah kau ingin mengusirku nunna?" Tanya Taehyung tak percaya.
"Ya!! Bukan seperti itu, maksudku dari kemarin Rose menyuruhmu segera kembali, aku mengkhawatirkan dirinya yang hanya mengurus perusahaanmu sendiri.
"Astaga nunna, Rose tidaklah sendiri lagipula di sana banyak staff yang membantu." Ujar Taehyung.
"Biarkanlah dia lebih lama di sini Irene, mungkin setelah sekian lama ia merasa nyaman di sini." Ujar Suho ikut berkomentar.
"Nah kakak ipar saja tahu."
Irene hanya berdehem, sebenarnya ia sangat senang adiknya berada di negara yang sama dengan dirinya. Namun Irene khawatir jika suatu saat adiknya itu melakukan hal di luar kendalinya apalagi tentang Jennie.
Memang Irene sering menggoda Jennie atau pun Taehyung. Namun itu hanyalah sebatas godaan, sama sekali tidak serius. Dan saat melihat Jennie dan Taehyung di rumah duka kemarin, Irene dengan jelas melihat keduanya masih sangat mencintai satu sama lain. Ia takut jika adiknya dan Jennie gegabah mengambil keputusan.
Taehyung memutuskan untuk tetap di Seoul untuk sebulan ke depan. Ia juga sudah menyuruh staff apartemen miliknya untuk membersihkan apartemen yang sudah tidak ia tempati hampir 5 tahun itu.
Sebenarnya bisa saja ia tinggal di rumah kakaknya tapi ia juga butuh privasi. Taehyung adalah tipe orang yang lebih suka tinggal sendiri.
Drrr.... drrrr....
Handphone Taehyung bergetar, terlihat Rose sedang memanggil.
Taehyung segera mengangkatnya, ia yakin wanita itu akan menyuarakan kekesalannya pada dirinya.
"Kau ingin mati dengan menunda penerbangan?" Tanya Rose dengan datar dan tajam.
"Hmmm... aku masih ada urusan. Kau bisa menghendlenya bukan? Aku sudah menghubungi Jimin untuk membantumu." Jelas Taehyung.
Jimin adalah teman kuliah Taehyung. Keduanya berteman dekat hingga kini keduanya merintis perusahaan masing-masing dan saling membantu.
"Tae, Jimin punya perusahaan sendiri, kau tau itu. Kau sangat menyusahkannya." Kesal Rose.
"I know you happy if you work with him, apalagi jika kau bisa menghabiskan sepanjang hari dengannya bukan. Sudahlah itung-itung aku memberimu kebebasan di kantor bersamanya." Ujar Taehyung .
"Yayayaya... thanks for all." Jawab Rose malas.
~~~
Jennie terduduk di sofa dekat jendela kamarnya. Ia menatap langit biru yang begitu cerah. Suaminya tidak pulang semalaman dan menghabiskan waktu dengan jalang di luar sana. Ingin rasanya Jennie meluapkan segala amarah di dalam dirinya. Namun mengingat kembali Nieh Company yang beralih tangan membuatnya ingin bertahan dan merebutnya kembali.