Hari ini aku termenung. Tiba-tiba saja dalam gelap aku teringat akan suatu kenangan yang membuat senyumku kembali suram.
Kepalaku menunduk, menatap sebuah benda yang yang menuliskan namaku. Dari balik kegelapan aku melihat seseorang datang. Dia membawa sebuket bunga dengan beberapa buah yang selalu aku makan.
"Lihat aku datang." Dia menjeda, kemudian menunduk dalam tangis. Aku menatapnya bingung. Siapa dia?
"Aku membawakan apa yang kamu selalu inginkan. Hei, apa kabar? Bagaimana di sana? Bukannya dulu kamu selalu mengatakan : 'Aku benci kegelapan' lantas kenapa kamu lama bertahan?"
Aku termenung. Tiba-tiba ingatan saat sebuah mobil lewat dan darah yang berceceran membuatku terduduk. Aku menatap kearah tangan kiriku yang ternyata menghilang.
"Pelaku yang waktu itu menabrak kamu sudah di temukan. Kamu tenang kan sekarang? Lihat, aku sekarang sudah sebesar ini. Dan, sekuat ini."
Aku terdiam. Kemudian tersadar saat kaki ini sama sekali tidak menapak. Perempuan itu juga terlihat sama sekali tidak melihatku, dan terus menangis dengan tergugu.
Dari balik pohon kulihat seorang wanita menangis. Namun, matanya jauh lebih bengkak. Wanita itu bergumam, aku jelas menyadarinya.
'Maaf karena telah mencintaimu. Sekarang aku sadar, ternyata selain aku ... ada yang benar-benar sangat menyayangi kamu. Aku bukan yang pertama, tapi kamu selalu jadikan satu-satunya. Aku egois, dan kamu selalu sabar dengan itu. Maaf, karena membuat semua ini terjadi, dan maaf karena luka itu justru membuatmu tiada.'
Aku mundur beberapa langkah. Tiba-tiba bayangan sebuah kejadian masuk dan membuatku merasa lemas. Wanita itu, yang berbicara adalah kekasihku, sebelumnya.
Sampai tiba-tiba saja hubungan kami berakhir, aku kecelakaan dan dia menghilang begitu saja.
Dan, ketika aku sadar dia sudah berada di atas tubuhku dengan tangan yang menekan pisau ke ujung dada.
Aku menatapnya dalam, wanita itu sebelumnya adalah kekasihku, tapi dia juga yang merenggut nyawaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About You
RandomBukan kisah cinta Remaja. Apalagi tentang perjodohan yang berakhir saling cinta. Ini kisah tentang kamu. Yang selalu ku rindu. Yang selalu ingin ku bertemu. Tapi terhambat oleh waktu. **** a story' by Your Majesty "Writing is not for sensation/famou...