Malam ini terasa sunyi, tanpa bintang atau bulan yang menemani. Perlahan tawaku bergema, menutupi luka yang sempat menganga.
Bayang kesepian, memenuhi pikiran. Membuat tubuh refleks menyemangati dan memberikan kehangatan.
Malam, ternyata sekosong ini.
Asaku ternyata, terlalu tinggi.
Kini perih yang kudapati.
Dari keinginan yang tak tercapai.Embun itu menguar.
Menghapus jejak pena yang diukir, dengan bergetar.
Dari sudut tersembunyi, tangisnya menggelegar.
Meski dari depan ia tegar.Nyatanya semua hanya ilusi.
Yang bisa di bohongi.
Tapi fakta selalu memberikan bukti.
Bahwa itu tak ada gunanya sama sekali.Perlahan semuanya terasa canggung.
Bagai tak mengenal, setelah semua yang tertuang.
Hatiku terkekang.
Namun, terus ingin berjuang.Dengan akhir yang ku pastikan,
Menyakitkan.Ah, lihatlah. Indahnya kehidupan penuh ilusi. Terkadang aku mabuk, sampai ingin mengakhiri diri, karena ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About You
AcakBukan kisah cinta Remaja. Apalagi tentang perjodohan yang berakhir saling cinta. Ini kisah tentang kamu. Yang selalu ku rindu. Yang selalu ingin ku bertemu. Tapi terhambat oleh waktu. **** a story' by Your Majesty "Writing is not for sensation/famou...