Life always gives you the choice to keep going, beyond what you can afford. Yah, begitulah kata mereka yang pernah dekat, menjalin hubungan, lalu pergi setelah tahu aku bukan siapa-siapa.
Esoknya, aku kembali berkenalan. Tentu, orang baru, pun juga dengan sikap yang baru. Kali ini aku membatin, 'Dia pasti cocok!' kemudian aku menggeleng untuk yang satu itu.
Suatu hari aku termenung, sadar akan banyaknya hari yang kuhabiskan dengan berharap memiliki teman yang bisa di andalkan. Ternyata setelah melihat bulan berganti, aku sadar. Tingkahku salah. Tak seharusnya berharap pada keramaian yang menyakitkan.
Mungkin, memang lebih baik menjadi seperti orang yang lama. Sendiri, dengan teman berupa ilusi, menghayal menjadi orang hebat, kemudahan tidur agar semuanya menjadi nyata.
Yah, bukankah begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Story About You
RandomBukan kisah cinta Remaja. Apalagi tentang perjodohan yang berakhir saling cinta. Ini kisah tentang kamu. Yang selalu ku rindu. Yang selalu ingin ku bertemu. Tapi terhambat oleh waktu. **** a story' by Your Majesty "Writing is not for sensation/famou...