Happy Reading
Ghina berinisiatif untuk membawa minuman dan beberapa cemilan yang dihidangkan untuk orang tua Ezra.
********
Sekarang sudah waktunya menyalakan kembang api. Rean dengan belia, mereka menyalakan kembang api.Kini langit-langit terlihat cantik karena di hiasi dengan kembang api. Sedari tadi tatapan Rean tidak berhenti menatap Ghina.
Rean senang, tahun baru kali ini masih bisa bersama Ghina. Ya, walaupun tahun baru kali ini rasanya sedikit berbeda.
"Na, aku senang tahun baru kali ini masih bisa dengan mu."
"Terima kasih untuk tahun ini Ghina, walaupun pada di tahun ini juga aku gagal untuk mengutarakan perasaan ku. Aku bahagia na, aku senang melihatmu bahagia." gumam Rean yang masih menatap Ghina
"Kak Rean, jagung bakar nya udah jadi, ayo makan." ucap Berlia yang mengalihkan tatapan Rean.
"Iya, duluan aja." jawab Rean
Entah apa perasaan yang di rasakan Rean saat ini, Rean senang melihat Ghina sudah bahagia dengan orang yang Ghina suka.
Tapi disisi lain, Rean juga sedih. Karena Di pergantian tahun ini ia mau tidak mau harus menghapus perasaan nya terhadap Ghina.
Tidak selamanya cinta harus terbalaskan dan tidak selamanya mencintai bisa memiliki, mungkin kalimat itu sangat cocok untuk menggambarkan perasaan Rean saat ini.
*****
Saat ini sudah pagi, kemarin memang sangat menyenangkan sekaligus melelahkan.Rean yang baru saja terbangun ia langsung melihat kalender. Tepat di tanggal 1 Januari 2023 ini Rean memutuskan untuk berhenti menyukai Ghina.
Dengan pergantian tahun ini, Rean berharap Bisa menjadi lebih baik.
"Cintaku untuk Ghina sudah berakhir di tahun 2022." gumam Rean
Walaupun sekarang masih tanggal merah, tapi Rean tetap latihan basket. Ia sudah resmi masuk menjadi pemain basket di sekolah itu.
Di awali dengan meminum susu dan makan selembar roti, Rean siap untuk latihan.
Rean mulai latihan dengan menggribel bola terlebih dahulu, ia mencoba untuk memasukkan bola dan bola langsung masuk ke dalam ring.
Rean sudah mulai mahir dalam bermain basket. Dan saat sedang asik bermain, ada seseorang yang membunyikan bel rumahnya.
"Ting tong.."
"Iya sebentar." dengan cepat Rean turun dan membukakan pintu
"Pagi kak Rean," ucap Berlia dengan ramah
Oh rupanya Berlia ya datang, Berlia datang dengan membawa kotak bekal dan beberapa makanan yang lainnya.
"Berlia, ada apa kamu kesini?" tanya Rean
"Oh ini kak, paman menitipkan makanan ini untuk kak Rean." ucap Berlia seraya memberikan makanan yang telah di bawanya.
"Dan juga aku sekarang tinggal di komplek ini," sambung Berlia
"Wahh terimakasih ya, ga nyangka kita bisa tetanggaan." jawab Rean seraya mengambil makanan di tangan Berlia.
"Maaf ga bisa lama-lama, aku masih harus memindahkan barang-barang. Jangan dimakan yaa" ucap Berlia seraya tersenyum manis
Rean mengangguk "Terimakasih, jika perlu bantuan hubungi aku aja yaa" Ucap Rean
Berlia hanya mengangguk dan ia pergi ke rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Feeling
Novela Juvenil(Follow terlebih dahulu sebelum baca!) Mau lihat apa yang Dev lakukan untuk menghilangkan gabut Temannya? "Gw gabut," ucap Izyan "Kita main aja," Izyan menoleh ke hadapan Dev "Main apa?seru tidak?" tanya Izyan yang penasaran. "Kita main basket,ya...