14. Makan malam

62 44 3
                                    

Hallo kalian apakabar?
Happy Reading 🦋

Rean, ghina dan Ardi telah selesai makan malam bersama.

Rean dan ghina tengah membersihkan piring kotor yang dipakai makan tadi
"Na, kamu bersihkan meja makan saja." ucap Rean

"Biar aku yang mencuci piring kotor nya," Rean membawa piring kotor itu ke tempat cuci piring.

"Tidak usah, aku aja ya" pinta Ghina

"Nggak usah, aku aja" tolak Rean

"Tapi aku mau bantuin kamu nyuci piring juga," ucap Ghina

"Yasudah, kita berdua nyuci bersama." ucap Rean yang membuat Ghina tersenyum.

Mereka berdua mencuci piring bersama, Ghina menuangkan sabun ke sebuah tempat yang sudah disediakan. Sedangkan Rean yang menyabunin piring-piring kotor tersebut.

"Gantian dong," pinta Ghina

Rean mengalah, ia bertukar tempat. Saat ini Rean yang membilas piring tersebut dan menaruh di lemari kecil yang berada di wastafel.

Sementara itu Ghina yang menyabunin piring-piring tersebut.

Saat tengah mencuci piring, muncul lah ide nakal dipikiran Rean

Ia mengambil sedikit busa sabun dan menaruh di muka Ghina.

Sontak Ghina terkejut "Reann" Teriak Ghina

"Jail banget nih, lagi serius juga" ucap Ghina seraya mencuci wajahnya yang terkena sabun

Bukannya diam, Rean malah memberikan busa sabun lagi diwajah Ghina, namun saat ini sedikit banyak.

Ghina yang geram pun, ia menaruh piring yang dipegangnya.

Ghina membalas perlakuan Rean, Ghina menaruh busa sabun di wajah Rean.

"Kok di balas sih," tanya Rean

"Siapa suruh, gangguin aku" ucap Ghina seraya Melanjutkan aktivitas yang tertunda.

"Kan kamu lucu, kaya badut" ucap Rean seraya memberikan sabun di wajah Ghina lagi.

"REAANN!" Teriak Ghina

"Hahahaha, kamu lucu banget na" Rean tertawa melihat wajah Ghina yang dipenuhi oleh busa sabun.

Terjadilah pertengkaran kecil antara Ghina dan Rean.

"Awas aja, akan aku balas!" decak Ghina seraya mengambil busa sabun yang banyak di tangannya.

Ghina berusaha untuk mengenai wajah Rean.

Rean yang merasa tertantang, ia berlari kecil-kecil layaknya seorang anak kecil.

Ghina pun tidak mau kalah, ia mengejar Rean dengan tangan yang dipenuhi oleh busa Sabun.

Saat di tengah kejar-kejaran mereka.
Ghina hampir saja terpeleset, jika Rean tidak sigap menangkap tubun Ghina, mungkin saat ini Ghina sudah terjatuh.

Different FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang