•Kaluna parents
Irene abraham
Happy reading
••••••
Kaluna dan papinya berjalan di lorong rumah sakit menuju ruangan VIP, ketika mereka membuka pintu, disana terbaring wanita yang sangat cantik dengan wajah yang pucat tersenyum menyambut mereka berdua.
" Mamii..." Kaluna berlari kencang lalu naik ke atas ranjang dan memeluk maminya dengan semangat.
" Hati hati Luna" ucap Abraham kala melihat putrinya berlari kencang, ia takut putrinya terpeleset.
" Kangen"
" Mami juga kangen sama kamu" ucap Irene atau maminya Luna membalas pelukan putrinya sambil mengelus Surai lembut Luna.
Luna melepaskan pelukan itu dan menatap Irene sambil memajukan bibirnya. " Mami kapan pulangnya.."
Irene mengelus pipi anaknya gemas " nanti kalo udah sembuh mami pulang, oke?"
Abraham duduk di kursi samping istrinya
"Jangan sedih dong..nanti kalo mami udah sembuh kita liburan bertiga oke?""Aku pengin ke New York ketemu oma sama opa"
Abraham mengusap rambut Luna " oke.. gampang, nanti kalo mami udah sembuh kita liburan ketemu oma sama opa"
Luna mengangguk senang, ia sangat merindukan Oma dan opa nya yang tinggal di belahan benua lain.
" Kamu udah makan sayang?" Tanya irene.
" Dia tuh sekarang susah makan mi, kata sus Rini juga dia bandel kalo ditinggal aku kerja" ucap Abraham. Sus Rini atau pengasuh Luna sedari kecil mulai kewalahan mengasuh Luna yang semakin besar. Biasanya ketika Luna sedang rewel seperti tidak mau makan atau berangkat sekolah Irene akan membujuknya Sampai Luna mau tapi sekarang Irene sedang di rawat di rumah sakit jadi sus Rini sedikit kewalahan jika Luna mulai rewel.
Irene mengangkat sebelah alisnya "Hm?.. kenapa susah makan? Nanti sakit loh"
" Ga enak, masakan sus Rini ga enak" Luna memperagakan dirinya seperti ingin muntah didepan orang tuanya membuat mereka tertawa.
"Ga enak? Padahal dari bayi yang masakin makanan kamu ya sus Rini" Abraham mengelus kepala Luna gemas.
" Aku pengen makan masakan mami" Luna memajukan bibirnya.
" Kenapa pengin makan masakan mami? Padahal masakan mami ga seenak masakan sus Rini atau bi Puput"
" Masakan kamu yang paling enak sayang"
Luna menganggukan kepalanya menyetujui ucapan ayahnya" Bener masakan mami yang paling enak"
Mendengar apa yang di katakan suami beserta anaknya membuat Irene tersenyum, ia jarang memasak hampir tidak pernah kayanya. Sedari kecil ia hidup sebagai orang kelas atas, menikah juga dengan orang kelas atas. Itulah sebabnya ia hampir tidak pernah memasak. Semua pekerjaan rumah dilakukan oleh asisten rumah tangga, apalagi ia adalah seorang model, dia terbiasa ber lenggak-lenggok di depan kamera. tidak pernah menyentuh peralatan dapur tapi semenjak mempunyai Luna ia mulai belajar memasak meskipun masih amatiran. Dia selalu senang jika anak dan suaminya memuji masakannya. Ngomong ngomong Irene mengidap penyakit gagal hati kronis yang disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Mangkanya ia juga khawatir Luna mengidap penyakit yang sama dengannya meskipun sekarang Luna terlihat sehat tapi tetapi ia tetap khawatir ketika dewasa nanti ia dan suami baru menyadari Luan mengidap penyakit yang sama dengannya. Satu satunya cara untuk menyembuhkan penyakit ini hanya dengan Mengganti hati yang rusak dengan hati yang baru, tapi sampai saat ini sang suami belum mendapatkan hati yang cocok untuknya. Menskipun sang suami sudah mencari kemanapun, sekarang ia hanya bertahan hidup dengan obat obatan dan infus yang di berikan dokter.