Happy reading
•••••
Jendra membantu Luna turun dari perahu, ia membantu Luna sampai ke tepi danau dengan selamat.
"Gimana? Seru kan naik perahu tadi" tanya Jendra saat keduanya sudah di darat.
Luna mengangguk sembari tersenyum menjawab pertanyaan Jendra. "Seru kapan kapan ajak aku naik perahu itu lagi ya Jend"
"Susah deh kayanya kalo lain kali, tadi aja kamu sebenernya ga di bolehin"
"Yaudah diem diem aja naiknya, biar di bolehin"
Jendra tertawa mendengar perkataan Luna.
"JENDRA"
Jendra dan Luna menoleh secara bersamaan saat mendengar ada yang memangil nama anak laki laki tersebut.
Julia datang menghampiri mereka berdua, setelah tadi ia merenung sambil bertanya tanya siapa anak yang bersama Jendra akhirnya ia memilih memberanikan diri mendekati mereka berdua dari pada ia mati penasaran.
Jendra tersenyum membalas sapaan Julia.
" Kenapa Jul?"Julia menatap Jendra dan Luna bergantian, ia memberi isyarat pada tatapan matanya ke arah Jendra seakan bertanya siapa anak ini.
Jendra membulatkan mulutnya ketika sudah paham maksud dari tatapan Julia, "oh..."
"Luna kenalin ini Julia dia temen aku di sekolah, dia juga tetangga aku" ucap Jendra memperkenalkan mereka berdua.
"Julia kenalin ini Luna."
"Ini yang kemarin aku bilang bidadari itu loh Jul" imbuhnya sambil berbisik mendekat ke telinga julia.
Julia mengangguk, ternyata maksud Jendra bilang habis ketemu bidadari tuh ini, dia ketemu sama anak yang namanya Luna ini, Julia memandang Luna sebentar, dari jauh tadi udah cantik tapi pas di deketin ternyata lebih cantik lagi, pantes Jendra bilang kaya bidadari. Julia pikir waktu Jendra bilang bidadari tempo hari dia sedang halu. Ternyata emang nitip bidadari si Luna ini.
Luna mengulurkan tangannya sambil tersenyum ke arah Julia mengajak berkenalan yang Julia sambut dengan baik.
"Hai... Aku Luna"
"Aku julia"
"Kamu dari tadi disini Jul?" Tanya Jendra.
"Aku dari pagi juga di sini Main sama anak anak yang lain"
Jendra mengangguk sambil ber-oh ria.
"Non Luna ayok pulang udah siang"
Percakapan mereka terhenti kala sus Rini datang ke arah mereka.
Luna menoleh ke arah sus Rini dan menunjukan wajah sedihnya. "Gamau pulang..."
"Pulang dulu makan siang, nanti besok main kesini lagi ya.."
Melihat sus Rini yang sepertinya kewalahan membujuk Luna agar mau pulang akhirnya Jendra pun berinisiatif untuk membantu.
"Bener kata sus kamu lun udah siang kita juga mau pulang , iya kan jul?" Ujar Jendra sambil menyenggol Julia mengajaknya bekerja sama.
"Apa sih?!"Julia yang tidak mengerti maksud Jendra, lantas menatap Jendra kesal.
"Kita mau pulang kan Jul, mau makan siang?!" Ucap Jendra sambil mengedipkan kedipan matanya.