Berantem lagi?

294 26 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tay membuang nafas pelan lalu memindahkan selimut yang menutupi tubuhnya, ia ingin balik masuk ke kelas dan memulai pelajaran,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tay membuang nafas pelan lalu memindahkan selimut yang menutupi tubuhnya, ia ingin balik masuk ke kelas dan memulai pelajaran,

kenapa lo ga nanya dulu gue baik baik aja apa engga? siapa yang mukulin gue? sebabnya apa? bahkan dari awal gue nginjakin kaki di rumah kita belum ada ngomong satu katapun dek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kenapa lo ga nanya dulu gue baik baik aja apa engga? siapa yang mukulin gue? sebabnya apa? bahkan dari awal gue nginjakin kaki di rumah kita belum ada ngomong satu katapun dek

gue kangen pengen meluk tapi kita berdua udah terlalu jauh untuk balik kaya dulu lagi

Tay tersenyum melihat plaster lucu yang tertempel rapi di sudut bibirnya

Tay tersenyum melihat plaster lucu yang tertempel rapi di sudut bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang jalan menuju kelas Tay tidak mampu menahan senyumnya, ia berhasil menemukan hal menarik di sekolah ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepanjang jalan menuju kelas Tay tidak mampu menahan senyumnya, ia berhasil menemukan hal menarik di sekolah ini.

"thitipoom, namanya lucu, orangnya lebih lucu"

Tay berjalan gontai menuju gerbang sekolah, ia tengah kebingungan bagaimana caranya ia balik pulang ke rumah, ia tidak memiliki uang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tay berjalan gontai menuju gerbang sekolah, ia tengah kebingungan bagaimana caranya ia balik pulang ke rumah, ia tidak memiliki uang lagi.

Tay melihat adiknya berlarian kecil bersama teman sepermainannya menuju gerbang paling depan, Tay ingin memanggil untuk meminta tumpangan tapi lagi lagi ia teringat pesan sang mami yang melarangnya untuk sekedar menyapa sang adik ketika mereka tengah berada di luar rumah.

Keluarga Orang lain waktu liat anaknya pulang dari perantauan langsung disambut hangat, dipeluk, saling tukar cerita apa yang udah mereka lewatin ketika sama sama berjauhan, tapi keluarga gue beda, gue baru nyampe rumah aja udah dikasih peringatan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga Orang lain waktu liat anaknya pulang dari perantauan langsung disambut hangat, dipeluk, saling tukar cerita apa yang udah mereka lewatin ketika sama sama berjauhan, tapi keluarga gue beda, gue baru nyampe rumah aja udah dikasih peringatan, gue ga boleh ini, ga boleh itu

gue lupa, gue bukan merantau tapi dibuang, haha.

Perfect AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang